Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita di AS Meninggal Usai Terinfeksi Virus Powassan yang Disebarkan Kutu, seperti Apa Gejalanya?

Kompas.com - 13/06/2022, 09:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pasien wanita di Connecticut, wilayah di negara bagian Amerika Serikat (AS), meninggal dunia setelah positif virus powassan.

Menurut Departemen Kesehatan Masyarakat negara bagian Amerika Serikat, wanita berusia 90 tahun itu merupakan orang kedua yang tercatat terinfeksi virus powassan di tahun ini.

Seperti dilansir Independent, Sabtu (11/6/2022), pejabat setempat menyampaikan bahwa pasien mengidap penyakit yang langka setelah digigit kutu pada awal bulan lalu.

Kemudian, ia dirawat di rumah sakit, tetapi kondisinya memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada 17 Mei 2022.

Baca juga: Virus Powassan yang Disebarkan Kutu Sebabkan Kematian Orang di Maine

Kasus ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Amerika Serikat. Sebab, pada April 2022 hal yang sama dialami pria di Maine, sebuah wilayah di negara bagian AS akibat infeksi virus powassan.

Adapun dalam kasus yang ditemui di Maine, pasien mengalami gejala neurologis dan meninggal saat berada di rumah sakit.

Untuk diketahui, virus powassan dapat menyebar melalui gigitan kutu rusa yang terinfeksi (Ixodes scapularis), kutu tanah (Ixodes cookei), ataupun kutu tupai (Ixodes marxi).

Virus itu diketahui sering menyebar di wilayah Great Lakes di Amerika Utara, antara akhir musim semi hingga pertengahan musim gugur.

Lantas, seperti apa gejala infeksi virus powassan?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan, kebanyakan orang yang tertular virus powassan tidak mengalami gejala.

Namun, mereka yang terpapar dapat mengalami gejala klinis termasuk demam, sakit kepala, muntah, dan lemas selama satu pekan hingga satu bulan usai digigit kutu yang terkontaminasi.

CDC juga mencatat satu dari 10 kasus mengalami infeksi otak, dikenal sebagai ensefalitis atau selaput yang mengelilingi otak, dan sumsum tulang belakang (meningitis).

Dalam kasus seperti itu, gejala yang mungkin dialami antara lain kebingungan, kehilangan koordinasi, kesulitan berbicara, serta kejang.

Infeksi virus powassan pun mengakibatkan masalah kesehatan jangka panjang pada 50 persen kasus yang parah.

Baca juga: Virus Heartland yang Diduga Berbahaya Ditemukan pada Kutu, Ini Kata Peneliti

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com