Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Heartland yang Diduga Berbahaya Ditemukan pada Kutu, Ini Kata Peneliti

Kompas.com - 21/03/2022, 08:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para peneliti dari Emory University menemukan virus yang disebut sebagai Heartland pada kutu dari binatang di Georgia, Amerika Serikat.

Untuk diketahui, virus Heartland adalah virus langka yang pertama kali teridentifikasi di Missouri pada 2009 lalu.

Virus ini diduga memiliki potensi, untuk menyebabkan kefatalan pada seseorang yang terinfeksi.

Baca juga: Apakah Virus Termasuk Makhluk Hidup?

Pasalnya, satu orang dilaporkan telah meninggal dunia karena infeksi virus Heartland di Georgia lebih dari satu dekade yang lalu.

"Heartland adalah penyakit menular yang muncul yang tidak dipahami dengan baik. Kami mencoba untuk mengatasinya dengan mempelajari semua yang kami bisa sebelum virus berpotensi menjadi masalah lebih besar," ujar penulis studi Gonzalo Vazquez-Prokopec.

Dilansir dari Live Science, Sabtu (19/3/2022) dia dan timnya mengidentifikasi virus tersebut setelah mengambil sampel hampir 10.000 kutu bintang tunggal (Amblyomma americanum) di Georgia Tengah.

Hasilnya menunjukkan, bahwa virus Heartland hidup pada satu dari setiap 2.000 sampel kutu.

Menurut studi yang dipublikasikan pada 16 Maret 2022 di jurnal CDC Emerging Infectious Diseases, para peneliti mengumpulkan setidaknya 9.294 kutu bintang tunggal dari tiga wilayah yakni Baldwin, Jones dan Putnam di Amerika Serikat di tahun 2018 sampai 2019.

Kemudian, didapatkan bahwa tiga sampel kutu pada binatang dari Jones dan Putnam dinyatakan positif virus Heartland.

Mereka juga menjelaskan virus ini menyebar melalui gigitan kutu. Hingga kini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menggolongkan kutu pada bintang tunggal adalah satu-satunya spesies yang menyebarkan virus ke manusia.

Setelah virus diidentifikasi, peneliti melakukan analisis retrospektif, lalu mendeteksi satu kasus infeksi parah di Georgia dari tahun 2005.

Rusa berekor putih di wilayah tersebut juga diketahui memiliki antibodi terhadap virus, yang mengartikan bahwa hewan ini telah terinfeksi.

"Mendeteksi virus pada kutu telah menjadi tantangan, karena tingkat infeksi yang rendah pada populasi kutu," tulis para peneliti.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Infeksi Virus Yezo di Jepang, Virus Apa Itu?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com