Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Virus Tanah Baru, Studi Ungkap Peran Virus Ini di Bumi

Kompas.com - 24/02/2022, 07:31 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Bagi seluruh makhluk di Bumi, tanah adalah sumber kehidupan. Dalam studi baru, belum lama ini, para ilmuwan menemukan virus tanah baru.

Seperti dilansir dari Phys, Rabu (23/2/2022), studi penemuan virus baru dalam tanah itu dilakukan para ilmuwan dari Pacific Northwest National Laboratory (PNNL).

Para ilmuwan menggunakan bioinformatika dan pengurutan mendalam untuk mengidentifikasi virus tanah. Penelitian ini juga dilakukan untuk memahami peran virus tanah di Bumi.

Sebagian besar virus tanah yang diamati ini menginfeksi bakteri, dan dengan demikian dianggap memainkan peran penting dalam mempertahankan populasi mikroba.

"Virus berlimpah di alam. Karena ada begitu banyak dari mereka di setiap sampel tanah, mengidentifikasi virus yang berbeda menjadi sebuah tantangan," kata Janet Jansson, kepala ilmuwan biologi dan PNNL Laboratory Fellow.

Jansson bekerja dengan ilmuwan komputasi Ruonan Wu ilmuwan di bidang Earth and Microbiome Science, Kirsten Hofmockel di Biological Sciences Division di PNNL.

Bersama para ilmuwan lainnya, mereka mengambil sampel tanah dari padang rumput di Washington, Iowa dan Kansas, selanjut mulai mendalami komposisi tanah.

Baca juga: Kehidupan Virus Laut Utara, Peneliti Temukan Spesies Virus Baru

Dalam studi peran virus tanah di Bumi ini, para ilmuwan juga memanfaatkan kemampuan pengurutan DNA besar-besaran dari Joint Genome Institute.

Melalui teknologi komputasi, akhirnya para peneliti ini dapat mengidentifikasi virus baru dalam sampel tanah yang diambil.

Virus tanah berbeda tiap iklim

Sampel tanah yang digunakan dalam studi ini, diambil dari Washington, Iowa dan Kansas, yang dinilai setiap wilayah tersebut mendapatkan curah hujan yang berbeda.

Washington Timur jauh lebih kering dibandingkan dengan Iowa, sementara Kansas berada di persimpangan antara keduanya dalam hal kelembapan tanah.

"Kami memilih untuk mengambil sampel (tanah) dari tempat-tempat dengan jumlah kelembaban tanah yang berbeda untuk melihat apakah (sampel) ini membuat perbedaan dalam jenis dan jumlah virus di sana," kata Wu.

Hasil studi untuk memahami peran virus tanah di Bumi ini telah dipublikasikan para ilmuwan di jurnal mBio dan Communications Biology.

Baca juga: Virus Yezo dari Jepang, Apa Saja Gejala Infeksi Virus Baru Ini?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com