Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Varian Omicron BA.2 Tak Naikkan Angka Rawat Inap

Kompas.com - 25/02/2022, 19:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber CNN


KOMPAS.com - Hasil percobaan di laboratorium dan hewan yang menunjukkan bahwa subvarian Omicron BA.2 kemungkianan mampu menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada galur varian Omicron asli. Studi ungkap subvarian tersebut tak naikkan rawat inap.

Dua studi terbaru membantu menunjukkan seberapa baik kekebalan manusia bertahan melawan galur ini di dunia nyata.

Menurut studi awal di Inggris dan Denmark, subvarian BA.2 sekitar 30 persen lebih mudah menular dibandingkan varian Omicron asli.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini BA.2 telah menyebabkan sekitar 1 dari 5 kasus Covid-19 di seluruh dunia. Bahkan ketika kasus Covid-19 telah menurun di seluruh dunia, proporsi relatif kasus yang disebabkan oleh BA.2 telah meningkat.

Kasus-kasus tersebut mengungguli strain Omicron asli di setidaknya 43 negara dan kembali memicu kekhawatiran gelombang pandemi.

“Sampai sekarang, saya tidak berpikir bahwa kita perlu membunyikan alarm global. Tapi saya pikir kita perlu memperhatikan BA.2 karena tampaknya memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan BA.1,” ujar Direktur Pusat Penelitian Virologi dan Vaksin di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston Dr Dan Barouch seperti dikutip dari CNN, Jumat (25/2/2022).

Baca juga: WHO: Subvarian Omicron BA.2 yang Dikenal Varian Siluman Masuk Variant of Concern, Masyarakat Harus Waspada

Sama seperti strain BA.1, subvarian Omicron BA.2 juga memiliki fitur yang membantunya lolos dari beberapa kekebalan oleh vaksin dan sebagian besar perawatan antibodi monoklonal, meskipun vaksin booster baru-baru ini meningkatkan perlindungan pribadi dan pil antivirus masih diharapkan bekerja melawan subvarian tersebut.

Saat ini, studi baru memberikan beberapa kepastian bahwa sementara ini BA.2 kemungkinan tidak akan menyebabkan lebih banyak rawat inap dan kematian.

“Situasi yang kami lihat di lapangan, dan saya mendapatkan ini dari berbicara dengan sejumlah rekan saya yang benar-benar melakukan pengawasan genom, adalah BA.2 agak merayap dalam hal jumlah tapi bukan meteorik," kata Angela Rasmussen, ahli virus di Organisasi Penyakit Menular dan Vaksin di Universitas Saskatchewan di Kanada.

Hal ini dikarenakan di banyak negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Denmark, subvarian BA.2 telah mencapai gundukan kecepatan yang ditinggalkan oleh BA.1, yang sudah sangat menular.

“Begitu cepat setelah puncak BA.1 awal bahwa Anda memiliki banyak orang yang divaksinasi atau terinfeksi Omicron, dan sekarang semua orang itu akan memiliki titer antibodi yang relatif tinggi, menetralkan antibodi yang akan melindungi terhadap infeksi," kata Rasmussen.

Studi baru terkait infeksi subvarian BA.2 tidak meningkatkan risiko rawat inap varian Omicron ini masih dalam pracetak, yang berarti diunggah ke perpustakaan online penelitian medis sebelum ditinjau oleh para ahli luar dan diterbitkan dalam jurnal medis.

Baca juga: WHO: Subvarian BA.2 Son of Omicron Akan Meningkat Secara Global

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com