Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Varian Omicron BA.2 Tak Naikkan Angka Rawat Inap

Kompas.com - 25/02/2022, 19:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber CNN

Tidak ada peningkatan rawat inap karena subvarian Omicron

Studi baru pertama datang dari Afrika Selatan, di mana subvarian BA.2 tumbuh pesat, meningkat dari 27 persen menjadi 86 persen dari infeksi Covid-19 baru selama satu minggu di bulan Februari.

Para peneliti melihat kasus yang terkait dengan lebih dari 95.000 tes positif Covid-19.

Proporsi orang yang dirawat di rumah sakit karena infeksi kira-kira 3,6 persen orang yang diduga terinfeksi BA.2 dibandingkan dengan 3,4 persen dari mereka dengan tanda-tanda infeksi yang disebabkan oleh BA.1.

Setelah peneliti memperhitungkan hal-hal yang mungkin mempengaruhi risiko seseorang terkena penyakit parah, seperti usia yang lebih tua, mereka tidak menemukan perbedaan risiko rawat inap antara orang yang terinfeksi BA.1 dan BA.2.

Ditemukan, kira-kira seperempat orang yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi BA.1 dan BA.2 telah divaksinasi lengkap.

Baca juga: Subvarian Omicron BA.2 Sudah Menyebar di 5 Negara Afrika, WHO Sebut Sulit Dideteksi

Temuan ini menggemakan studi rawat inap dari Denmark, di mana BA.2 juga menjadi penyebab utama infeksi Covid-19.

Peneliti utama pada studi Afrika Selatan Dr. Nicole Wolter mengatakan, meskipun sulit untuk mengatakan bagaimana pengalaman Afrika Selatan dengan varian ini dapat diterjemahkan ke negara lain.

Yakni, apa yang dilihat dari BA.2 setelah gelombang keempat mereka tidak setinggi puncak kedua, tetapi ekor yang lebih panjang.

"Kami telah melihat gelombang panjang yang saat ini mencapai level yang lebih tinggi daripada yang kami lihat pada periode antar-gelombang sebelumnya," tulis Wolter.

"Namun ini mungkin juga dipengaruhi oleh pembukaan sekolah setelah periode liburan Desember dan pelonggaran pembatasan secara umum," lanjut dia, yang merupakan ilmuwan medis utama di Institut Nasional untuk Penyakit Menular di Johannesburg.

Meskipun kasus tetap pada tingkat tinggi, dan sebagian besar saat ini disebabkan oleh BA.2, rawat inap terus menurun.

Baca juga: Ilmuwan Teliti 400 Kasus di Inggris yang Berasal dari Subvarian Omicron BA.2

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com