Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Skotlandia Ciptakan Teknologi Sinar-X yang Diklaim 98 Persen Akurat Deteksi Covid-19

Kompas.com - 25/01/2022, 11:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19 banyak peneliti di seluruh dunia mulai mengembangkan tes Covid-19 untuk menjadi alternatif alat PCR yang masih digunakan hingga sekarang.

Salah satunya adalah para peneliti di Skotlandia yang juga berambisi untuk menciptakan perangkat tersebut. Mereka telah mengembangkan tes Covid-19 berbasis kecerdasan buatan (AI) menggunakan teknologi sinar-X.

Alat ini, dikatakan peneliti dapat mendeteksi Covid-19 hanya dalam hitungan menit dan tingkat akurasinya mencapai 98 persen.

Adalah tim peneliti dari University of the West of Scotland (UWS) yang menciptakan teknologi tes Covid-19 menggunakan AI untuk membantu tim medis terutama di negara-negara yang sulit mengakses pengujian virus corona melalui alat PCR.

Baca juga: Alat Tes Covid-19 RT-LAMP dari BRIN Kantongi Izin Edar, Diklaim Mampu Deteksi Omicron

Melansir The Economic Times, Kamis (20/1/2022) teknologi sinar-X digunakan untuk membandingkan pemindaian ke database terhadap 3.000 hasil scan milik pasien Covid-19, orang yang sehat, serta pasien dengan pneumonia.

Kemudian, proses AI yang dinamakan deep convolutional neural network mulai menganalisis algoritma citra visual dan membuat diagnosis.

Menurut studi yang telah dipublikasikan di jurnal Sensors, teknik ini diklaim 98 persen akurat selama pengujian, dan hasilnya lebih cepat dibandingkan PCR yang membutuhkan waktu dua jam.

“Sudah lama ada kebutuhan akan alat yang cepat dan andal yang dapat mendeteksi Covid-19, dan ini menjadi semakin nyata dengan meningkatnya varian Omicron,” terang pemimpin studi dari UWS, Profesor Naeem Ramzan.

Selain Ramzan, studi ini juga melibatkan peneliti lainnya yaitu Gabriel Okolo dan Dr Stamos Katsigiannis.

Sementara ini, para peneliti mencatat, bahwa gejala Covid-19 tidak terlihat melalui pemindaian sinar-X selama tahap awal infeksi, sehingga mereka menegaskan teknologi tersebut tidak sepenuhnya bisa menggantikan tes PCR.

“Beberapa negara tidak dapat melakukan tes Covid dalam jumlah besar karena alat diagnosis yang terbatas, tetapi teknik ini memanfaatkan teknologi yang mudah diakses untuk mendeteksi virus dengan cepat,” kata Ramzan.

Dia menambahkan, bahwa saat ini timnya berencana untuk memperluas penelitian dengan menggabungkan database dari hasil pemindaian sinar-X yang diperoleh dari berbagai model mesin untuk mengevaluasi kesesuaian pendekatan dalam pengaturan klinisnya.

Baca juga: Harga Tes PCR Turun, Apakah Komponen dan Kualitas Tetap Sama?

Dikutip dari laman resmi UWS, Kamis (20/1/2022) Wakil Kepala di Departemen Research, Innovation and Engagement, Profesor Milan Radosavljevic menambahkan temuan ini adalah penelitian yang berpotensi mengubah dunia terkait dengan penanganan pandemi Covid-19.

“Saya sangat bangga dengan motivasi dan inovasi yang ditunjukkan oleh para akademisi kami yang dikenal secara internasional, saat mereka berusaha menemukan solusi untuk masalah global yang mendesak,” tutur Radosavljevic.

Temuan teknologi ini pun dinilai sangat penting dan berpotensi bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa, saat mendiagnosis kasus Covid-19 yang parah guna membantu menentukan perawatan apa yang diperlukan pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com