Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2022, 16:30 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau adanya pertumbuhan bibit siklon tropis 91W yang terbentuk di sekitar Samudra Pasifik barat sebelah timur Filipina bagian selatan.

Bibit siklon tropis ini tepatnya berada di 8.3 derajat lintang utara dan 128.0 derajat bujur timur, dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara minimum di sekitar pusat sistem mencapai 1008 hPa.

"Sistem Bibit Siklon 91W bergerak ke arah barat hingga barat laut mendekati wilayah daratan Filipina dan semakin menjauhi wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto kepada Kompas.com, Senin (24/1/2022).

Baca juga: BMKG Pantau Siklon Tropis Tiffany, Ini Dampaknya pada Cuaca Indonesia

Guswanto menambahkan, dalam periode 24 jam ke depan masih berada pada kategori rendah untuk menjadi sistem siklon tropis.

"Suatu kriteria bahwa bibit siklon dapat dikatakan meningkat menjadi siklon tropis adalah apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam)," jelas dia.

Dituliskan, keberadaan bibit siklon tropis 91W tersebut dapat membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah perairan Laut Sulu, Laut Sulawesi dan perairan sebelah utara Maluku Utara.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut yang terbentuk di wilayah perairan.

Baca juga: Viral Tebing di Danau Furnas Brasil Runtuh, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Dampak

Dalam 24 jam kedepan bibit siklon tropis 91W ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi gelombang setinggi 2,5-4 meter (rough sea), di wilayah sebagai berikut:

  • Perairan Kepulauan Talaud
  • Laut Maluku bagian utara
  • Perairan utara Kepulauan Halmahera
  • Laut Halmahera
  • Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua

Guswanto menyampaikan, BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) terus melakukan pemantauan perkembangan siklon tropis dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya.

Sementara itu, terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, masyarakat diimbau untuk:

1.Menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak

2.Menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya

3.Mewaspadai potensi dampak seperti banjir, bandang, atau banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang terutama di daerah yang rentan.

Adapun masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, dapat mengakses website https://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, aplikasi iOS dan android "Info BMKG", atau menghubungi kantor BMKG terdekat.

Baca juga: BMKG Deteksi Siklon Tropis Rai dan Bibit Siklon Tropis 94B, Waspada Hujan dan Angin Kencang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com