KOMPAS.com - Keanekaragaman hayati atau biodiversitas muncul karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan, dan sifat-sifat lainnya.
Keanekaragaman hayati dapat terlihat dari persamaan ciri antara makhluk hidup.
Contoh keanekaragaman hayati yang dapat dilihat di lingkungan sekitar adalah adanya pohon-pohon berbatang keras dan berbatang lunak, tumbuhan berdaun lebar dan berdaun kecil, dan lain-lain.
Keanekaragaman hayati tidak saja ditemukan antar jenis, tetapi dalam satu jenis pun terdapat keanekaragaman dalam bentuk perbedaan warna, ukuran, dan sebagainya.
Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), gen pada setiap individu memiliki perangkat dasar penyusun yang sama, tetapi susunannya berbeda-beda, bergantung pada masing-masing induk.
Baca juga: Tumbuhan Paku Baru Ditemukan dari Hutan Papua
Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat individu dalam satu spesies.
Perkawinan antara dua individu sejenis adalah salah satu penyebab adanya keanekaragaman tingkat gen.
Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas yang terjadi secara alami atau buatan.
Keanekaragaman tingkat gen yang terjadi secara alami merupakan akibat adaptasi setiap individu dengan lingkungan.
Sedangkan keanekaragaman tingkat gen yang terjadi secara buatan merupakan hasil perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis buah mangga.
Baca juga: 5 Tumbuhan Endemik Hutan Amazon, Banyak yang Jadi Obat Tradisional
Keanekaragaman tingkat gen mudah dikenali dengan melihat variasi, nama ilmiah yang sama, dan perbedaan morfologi yang tidak terlalu signifikan.
Adapun keanekaragaman hayati tingkat gen disebut sebagai varietas.
Berikut adalah jenis-jenis tumbuhan yang menunjukkan keanekaragaman tingkat gen
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.