Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Tes Covid-19 RT-LAMP dari BRIN Kantongi Izin Edar, Diklaim Mampu Deteksi Omicron

Kompas.com - 13/01/2022, 18:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap, perangkat alternatif PCR yang disebut RT-LAMP (reverse transcription loop mediated isothermal amplification) mampu untuk mendeteksi varian Covid-19, termasuk varian Delta dan Omicron.

“Secara in silico, RT-LAMP telah diuji spesifisitasnya terhadap varian-varian SARS-CoV-2, termasuk varian Delta dan Omicron, dengan hasil mampu mendeteksi varian-varian tersebut,” terang peneliti kimia BRIN, Tjandrawati Mozef dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/1/2022).

Kini, RT-LAMP yang dikembangkan sejak bulan Maret 2020 bersama mitra PT Biosains Medika Indonesia itu, telah diizinkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk diproduksi secara massal sebagai alat kesehatan.

Izin edar produk dengan merek dagang Qi-LAMP-O ini berlaku hingga Januari 2027.

“Dengan diterbitkannya izin edar reguler untuk RT-LAMP hasil riset BRIN, maka kita memiliki alternatif baru untuk mendeteksi Covid-19," lanjutnya. 

Baca juga: Setara PCR, Alat Tes Covid-19 Ini Hanya Menggunakan Sampel Air Liur

Tjandrawati menyebut, di beberapa negara seperti Belanda dan Spanyol juga telah menetapkan RT-LAMP sebagai salah satu metode setara RT-PCR yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19.

Dijelaskannya, RT-LAMP adalah alat tes yang termasuk ke dalam kategori tes molekul NAAT (Nucleic Acid Amplification test) bersama-sama dengan Quantitative Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (qRT-PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM), dengan tingkat akurasi yang dinilai sangat baik.

Perbedaan antara RT-Lamp dan RT-PCR adalah dalam proses amplifikasi gen target, reaksi RT-LAMP berlangsung secara isothermal atau suhu konstan, sehingga tidak memerlukan alat thermocycler atau alat PCR.

Tjandrawati menuturkan, dia dan timnya mulai mengembangkan sistem alternatif untuk melakukan skrining dan deteksi RNA virus SARS-Cov-2 sejak awal pandemi Covid-19.

“Pada saat itu, kebutuhan untuk mendeteksi virus adalah dengan menggunakan PCR. Sementara alat PCR yang ada di Indonesia sangat terbatas dan hanya terdapat di laboratorium besar. Selain itu, reagen yang digunakan untuk uji PCR merupakan impor,” paparnya.

Menurut dia, di tengah kemunculan varian baru virus corona termasuk Omicron, tim peneliti terus melakukan riset yang bisa berkontribusi dalam pengendalian pandemi Covid-19, dan mendukung program 3T (tracing, testing, serta treatment).

Oleh karenanya, para peneliti mengusulkan inovasi baru melalui metode RT LAMP yang mampu mendeteksi secara spesifik material genetik dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Baca juga: Bantu Lawan Corona, LIPI Kembangkan Obat Herbal dan Alat Tes Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com