Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes Melitus Bisa Menyerang Anak-anak, Jangan Sepelekan Gejalanya

Kompas.com - 15/11/2021, 18:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kendati diabetes banyak juga dialami orang dewasa, namun ternyata diabetes pada anak juga jangan disepelekan. Sebab, penyakit diabetes melitus juga bisa menyerang anak-anak.

Setiap tanggal 14 November tiap tahunnya diperingati sebagai World Diabetes Day atau Hari Diabetes Sedunia. Peringatan Hari Diabetes Dunia 2021 mengusung tema Access to Diabetes Care atau akses ke perawatan diabetes.

Anggota Dewan Penasehat Physician International Society for Pedriatric and Adolescents Diabetics (ISPAD), Prof DrR Dr Aman B Pulungan, FAAP, FRCP(Hon) mengajak momen ini dijadikan sebagai pengingat kita bahwa diabetes juga bisa menyerang anak-anak.

"Diabetes ini fenomena gunung es, banyak yang tidak sadar diabetes ini bukan hanya penyakit orang dewasa, tetapi juga bisa terjadi juga pada anak-anak (di bawah usia 18 tahun)," kata Aman dalam Media Briefing Hari Diabetes Sedunia 2021, Sabtu (13/11/2021).

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2018, menunjukkan angka kejadian diabetes pada anak usia 0-18 tahun mengalami peningkatan sebesar 700 persen selama jangka waktu 10 tahun.

Menurut Aman, data prevalensi jumlah kasus diabetes melitus pada anak di Indonesia saat ini memang kita menempati urutan kelima terbanyak di dunia. Tetapi, itu data yang terdiagnosis saja.

Baca juga: Mengenal Diabetes Melitus Tipe 1, dari Gejala hingga Pengobatannya

 

Sayangnya, data underdiagnosis atas kasus baru diabetes melitus pada anak, Indonesia menempati urutan pertama di dunia terkait proporsi kasus baru DM pada anak yang tidak terdiagnosis.

"Artinya, kita masih belum tahu seberapa banyak kasus DM pada anak di bawah gunung es tersebut, ini yang jadi PR kita bersama," ujarnya.

Apa itu diabetes melitus?

Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas normal yang berlangsung secara kronis.

Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas.

Insulin berfungsi mengatur penggunaan glukosa oleh otot, lemak atau sel-sel lain di tubuh. 

Apabila produksi insulin berkurang, maka akan menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

Untuk diketahui, Diabetes Melitus (DM) atau penyakit kencing manis pada anak ini dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu Diabetes Melitus tipe 1 dan Diabetes Melitus tipe 2.

Baca juga: Diabetes Melitus, Kenali Faktor Risiko sampai Gejalanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com