Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengkhawatirkan, Angka Diabetes Tipe 1 pada Anak dan Remaja di Indonesia Terus Naik

Kompas.com - 01/09/2021, 10:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Prevalensi kasus penderita diabetes melitus tipe-1 pada anak-anak dan remaja Indonesia terus meningkat. Kondisi ini membuat para ahli khawatir.

Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolisme yang menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Penyakit ini bisa terjadi saat hormon insulin yang dihasilkan organ pankreas tidak normal.

Baca juga: Jangan Abaikan 3 Tanda Awal Diabetes yang Sering Tak Disadari

Insulin ialah hormon yang dihasilkan organ pankreas dan bertugas membantu tubuh menggunakan gula sebagai energi.

Penyakit diabetes melitus membuat pankreas tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah cukup.

Pada kondisi lainnya, pankreas dapat menghasilkan insulin, tapi insulin yang dihasilkan tidak digunakan secara optimal. 

Kedua kondisi tersebut dapat membuat gula darah pada penderita diabetes melitus meningkat.

Penyakit diabetes terbagi atas dua tipe, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Tetapi, diabets melitus tipe 1 adalah yang paling sering diderita oleh pasien anak-anak dan remaja.

Mengenal diabetes melitus tipe 1

Diabetes melitus tipe 1 (DMT1) bisa terjadi ketika sel penghasil insulin dari pankres rusak. Serta, bisa juga disebabkan oleh mutasi gen dan faktor lingkungan.

Dampaknya, hormon insulin yang dihasilkan terlalu sedikit, atau tidak ada insulin sama sekali.

Imbas dari kondisi ini membuat gula atau glukosa tidak dapat masuk ke tubuh dan tidak bisa digunakan sebagai energi.

Penyakit umumnya menyerang orang di bawah usia 30 tahun.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, bahwa diabetes melitus tipe 1 memang paling banyak diderita dialami oleh anak-anak dan remaja.

Baca juga: Ahli Temukan Lima Tipe Diabetes Berbeda, Bukan Hanya Tipe 1 dan Tipe 2

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com