Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan AI, Peneliti Temukan Senyawa yang Bisa Kurangi Infeksi SARS-COV-2

Kompas.com - 24/08/2021, 16:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Studi baru dengan menggunakan artificial inteligent (AI), para peneliti mengungkapkan beberapa senyawa obat potensial yang dapat digunakan untuk terapi Covid-19, yang terbukti dapat memblokir infeksi SARS-CoV-2 di dalam sel.

Para peneliti di Michigan Medicine, University of Michigan menggunakan analisis gambar dari teknologi kecerdasan buatan dari garis sel manusia selama infeksi virus corona penyebab Covid-19.

Dilansir dari Science Daily, Selasa (24/8/2021), sel-sel diobati dengan lebih dari 1.400 obat dan senyawa obat lainnya yang telah diizinkan regulator obat Amerika Serikat, FDA.

Sel-sel tersebut diobati baik sebelum atau setelah infeksi virus corona SARS-CoV-2, dan disaring, selanjutnya menghasilkan 17 potensi serangan.

Sepuluh dari serangan itu baru dikenali, dengan tujuh serangan yang diidentifikasi dalam studi repurposing obat sebelumnya, termasuk remdesivir, yang merupakan salah satu dari sedikit terapi yang disetujui FDA untuk Covid-19 pada pasien yang dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Tes Covid-19 Berbasis AI, Ahli Sebut Tak Bisa Gantikan Metode saat Ini

 

Studi ini adalah sebuah terobosan baru dari para peneliti di University of Michigan yang berhasil menggunakan AI atau kecerdasan buatan untuk menemukan obat dan senyawa potensial untuk melawan SARS-CoV-2, dan hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Science.

"Secara tradisional, proses pengembangan obat memakan waktu satu dekade, dan kita tidak punya waktu satu dekade," kata Jonathan Sexton, Ph.D., Asisten Profesor Penyakit Dalam di UM Medical School dan salah satu penulis senior dalam makalah tersebut.

Sementara itu, terapi yang ditemukan para peneliti dalam studi ini memiliki posisi yang baik untuk uji klinis fase 2, karena keamanannya telah ditetapkan, imbuh Sexton.

Selanjutnya, tim peneliti memvalidasi 17 kandidat senyawa dalam beberapa jenis sel, termasuk sel paru-paru manusia yang berasal dari sel punca dalam upaya untuk meniru infeksi SARS-CoV-2 pada saluran pernapasan.

Dalam studi analisis gambar garis sel dengan menggunakan AI, peneliti menemukan sembilan kandidat senyawa ini menunjukkan aktivitas anti-virus pada dosis yang wajar, termasuk laktoferin, protein yang ditemukan dalam ASI (air susu ibu) yang juga tersedia tanpa resep sebagai suplemen makanan yang berasal dari susu sapi.

Baca juga: Teknologi AI Ini Diklaim bisa Deteksi Covid-19 di Paru-paru

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com