Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan AI, Peneliti Temukan Senyawa yang Bisa Kurangi Infeksi SARS-COV-2

Kompas.com - 24/08/2021, 16:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

"Kami menemukan laktoferin memiliki kemanjuran yang luar biasa untuk mencegah infeksi, bekerja lebih baik daripada apa pun yang kami amati," kata Sexton.

Dia menambahkan bahwa data awal dari studi AI ini juga menunjukkan kemanjuran senyawa tersebut, bahkan meluas manfaatnya terhadap varian SARS-CoV-2 yang lebih baru, termasuk varian Delta yang sangat menular.

Tim tersebut segera meluncurkan uji klinis senyawa tersebut untuk memeriksa kemampuannya dalam mengurangi viral load dan peradangan pada pasien dengan infeksi SARS-CoV-2.

Sexton mencatat bahwa selama pandemi virus corona, penelitian penggunaan kembali obat lain telah mengidentifikasi senyawa berbeda dengan potensi kemanjuran terhadap SARS-CoV-2.

"Hasilnya tampaknya tergantung pada sistem sel apa yang digunakan," katanya.

Kendati demikian, Sexton menambahkan bahwa ada konsensus yang muncul seputar subset obat dan itulah yang memiliki prioritas tertinggi untuk diterjemahkan secara klinis.

Baca juga: AI Bisa Jadi Alat Transformasi Sampah Menjadi Produks Bernilai Seni, Kok Bisa?

 

"Kami sepenuhnya menduga bahwa sebagian besar dari (senyawa) ini tidak akan bekerja pada manusia, tetapi kami menantikan akan ada beberapa yang berhasil," imbuh Sexton.

Temuan obat Covid-19 yang mengejutkan

Dalam penelitian ini, para pakar dari University of Michigan, juga telah mengidentifikasikelas senyawa yang disebut sebagai MEK inhibitor, yang biasanya obat ini diresepkan untuk mengobati kanker.

Senyawa tersebut tampaknya dapat memperburuk infeksi SARS-CoV-2. Temuan ini juga menjelaskan bagaimana virus corona menyebar di antara sel-sel.

"Orang yang menjalani kemoterapi sudah berisiko karena respons kekebalan yang lebih rendah. Kita perlu menyelidiki apakah beberapa obat ini memperburuk perkembangan penyakit," kata Sexton.

Langkah selanjutnya, katanya, adalah dengan menggunakan catatan kesehatan elektronik untuk melihat apakah pasien yang menggunakan obat ini memiliki hasil Covid-19 yang lebih buruk. 

Makalah studi tentang penggunaan AI atau artificial intelligence tersebut dalam menemukan terapi Covid-19 adalah salah satu penemuan besar pertama yang keluar dari Center for Drug Repurposing (CDR) University of Michigan, yang baru didirikan pada November 2019 lalu.

Baca juga: AI Disebut Revolusi dalam Kajian Luar Angkasa, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com