Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FKUI Pelajari Penggunaan AI untuk Diagnosis Pasien Corona, Mengapa?

Kompas.com - 21/07/2020, 13:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menghadapi pandemi Covid-19, berbagai instansi berusaha untuk melakukan yang terbaik dan mengembangkan berbagai inovasi.

Hal ini juga dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang melakukan penelitian kolaborasi dengan RS Cipto Mangunkusumo dan Delft Imaging Belanda dalam mengembangkan The Fight Covid-19 Study.

The Fight Covid-19 Study merupakan penelitian klinis pertama di Indonesia yang berfokus terhadap penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam pelayanan terhadap pasien Covid-19.

Dijelaskan oleh Kepala Investigator Tim Peneliti, dr Eric Daniel Tenda SpPD FINASIM, penelitian multidisiplin ini dilakukan dengan menggunakan sistem bernama Computer-Aided Detection for Covid-19 (CAD4Covid).

Baca juga: FKUI Imbau DKI Tunda Buka Bioskop hingga Waktu yang Belum Ditentukan

"Sistem ini dikembangkan oleh Delft Imaging System untuk deteksi Covid-19 dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) melalui foto rontgen dada yang akan diaplikasikan di RSCM dan RSUI," kata Eric dalam diskusi daring bertajuk Artificial Intelligence untuk Deteksi Pneumonia Covid-19, Jumat (17/7/2020).

Teknologi AI CAD4Covid ini memang tidak bisa menggantikan peran dokter dalam membuat keputusan terhadap pasien apakah positif atau negatif dari Covid-19.

Akan tetapi, keberadaan AI ini bisa membantu mempermudah kinerja para petugas medis dalam skoring dan mendiagnosis pasien berdasarkan bacaan hasil rontgen dada yang telah dilakukan oleh pasien.

Dengan kata lain, penelitian ini bertujuan untuk membantu tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam menangani pasien Covid-19 di Indonesia, terutama mengenai penerapan skoring AI yang dapat digunakan sebagai alat penapisan pada subjek terduga dan terkonfirmasi Covid-19.

Baca juga: AI Google Kalahkan Ahli Radiologi dalam Deteksi Kanker Payudara, Ini Artinya

Sistem AI untuk mendiagnosis Covid-19 ini masih sedang dalam penelitian, tetapi pengujian juga sedang dilakukan menggunakan sampel-sampel data pasien Covid-19.

Tahapan penelitian

Eric menjelaskan, penelitian The Fight Covid-19 Study ini akan dibagi dalam dua tahapan atau fase studi.

Tahapan pertama yaitu skoring artificial inteligence (AI) untuk pneumonia pada subjek terduga dan terkonfirmasi Covid-19.

Pada fase studi pertama atau tahapan pertama ini, kata Eric, tim peneliti sudah merampungkan penelitian terkait skoring AI untuk pneumonia pada subjek terduga dan terkonfirmasi Covid-19 tersebut.

AI inovasi terbaru ini ditemukan sudah bisa membuat skoring terkait kemungkinan seseorang menderita pneumonia atau tidak, baik pada orang yang terduga maupun yang memang benar-benar positif Covid-19.

Baca juga: Ahli Kelompokkan 6 Jenis Infeksi Corona Covid-19 Berdasarkan Gejala

Sementara itu, tahapan kedua yang sedang dalam penelitian adalah efektivitas AI foto rontgen dada dibanding uji RT-PCR dalam diagnosis pasien dengan Covid-19.

Jika AI ini berhasil, maka pasien diharapkan tidak perlu mengantri jadwal melakukan tes laboratorium PCR.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com