KOMPAS.com- Indonesia telah memasuki musim kemarau, untuk beberapa wilayah seperti Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Namun, sebagian wilayah di Indonesia masih mengalami hujan.
Berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang disampaikan Deputi Bidang Meteorologi dikutip dari laman resminya, Jumat (11/6/2021), angin timuran yang mendominasi menunjukkan bahwa saat ini, Indonesia sudah memasuki musim kemarau.
Dalam sepekan ke depan, BMKG memprakirakan angin timuran masih akan sangat dominan sebagai akibat dari monsun Australia yang juga masih signifikan hingga sepekan ke depan.
"Hal ini menyebabkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia, khususnya di bagian selatan, sangat rendah," tulis BMKG.
Selain itu, akhirvitas gelombang atmosfer diprakirakan secara umum masih aktif di wilayah utara Indonesia, yang akan terjadi selama akhir pekan ini.
Baca juga: September Kemarau tapi Masih Berpotensi Hujan, Begini Analisis BMKG
Di antaranya gelombang Kelvin di sekitar wilayah Kalimantan dan gelombang Rossby di sekitar Maluku diikuti OLR yang signifikan, sehingga menyebabkan masih adanya potensi pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah berikut, kendati beberapa wilayah lain di Indonesia telah mengalami musim kemarau.
Sementara sirkulas Siklonik terpantau di Samudera Pasifik di bagian utara Papua dan Samudera Hindia bagian barat Sumatera.
Beberapa wilayah di Indonesia telah masuk musim kemarau, namun lebih lanjut BMKG menjelaskan bahwa dari pola pertemuan dan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi, menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan pertumbuhan awan hujan di pesisir barat Sumatera.
Baca juga: Agustus dan September, Ini Wilayah Indonesia Memasuki Puncak Musim Kemarau