KOMPAS.com- Musim kemarau di Indonesia akan berlanjut hingga Oktober mendatang, tetapi sebagian wilayah tetap harus waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa terjadi dan berkemungkinan memicu risiko banjir.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ternyata dari 342 wilayah Zona Musim (Zom) di Indonesia, sekitar 69 persennya telah memasuki musim kemarau dan 31 persen bahkan sudah mengalami kekeringan meteorologis.
Deputi Klimatologi BMKG, Drs Herizal MSi dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan bahwa wilayah bagian selatan Indonesia yang tengah adalah wilayah yan perlu mewaspadai potensi kekeringan meteorologis.
Baca juga: BMKG Jelaskan, Banjir Bandang Luwu Utara Tidak Berkaitan dengan Gempa
Namun, wilayah yang saat ini tidak atau belum mengalami musim kemarau, terutama dekat ekuator justru perlu waspada turunnnya hujan dengan intensitas tinggi.
"Terutama dekat ekuator, perlu mewaspadai adanya potensi curah hujan dengan kriteria tinggi hingga sangat tinggi yang dapat berisiko banjir," ujarnya.
Herizal berkata, berdasarkan prakiraan curah hujan probabilistik, BMKG juga mengalisis peta daerah rawan banjir yang dibuat oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Hasilnya adlaah, pada dasarian ketiga atau 10 hari terakhir di Bulan Juli ini beberapa wilayah berpotensi memiliki potensi banjir dengan peluang kategori menengah hingga tinggi.
Baca juga: Banjir Melanda India, 8 Badak Langka Mati di Taman Nasional Kaziranga
Wilayah berpotensi banjir kategori menengah
Wilayah berpotensi banjir kategori tinggi