KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau siklon tropis Surigae bergerak menjauhi Indonesia.
Namun, masyarakat tetap diminta waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Siklon tropis Surigae adalah hasil perkembangan bibit siklon tropis di utara Papua, yang bernama bibit siklon tropis 94W.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa, siklon tersebut bergerak ke arah barat laut mendekati wilayah Filipina.
Baca juga: BMKG: Awas Siklon Tropis Surigae Bisa Berkembang Jadi Badai Topan
Penamaan siklon atau badai tropis Surigae ini dilakukan oleh Japan Meteorogical Agency (JMA), termasuk analisis dan pergerakannya.
Dalam keterangan resmi BMKG, pada Kamis (15/4/2021) pukul 7.00 WIB, posisi siklon tropis Surigae berada di Samudera Pasifik utara Papua, di koordinat 8,6 LU dan 136,5 BT, tepatnya sekitar 1.090 kilometer sebelah utara Biak, Papua.
Siklon tropis Surigae bergerak ke arah Barat-Barat Daya menjauhi wilayah Indonesia, dengan kecepatan 2 kilometer per jam.
Kecepatan angin maksimum pada pusat sirkulasi siklon tropis Surigae mencapai 50 knot atau sekitar 95 kilometer per jam.
Sementara, tekanan udara di pusat sirkulasinya adalah 992 hPa.
Dalam keterangannya, BMKG memperkirakan bahwa pada Jumat (16/4/2021) pukul 7.00 WIB siklon tropis Surigae masih berada di Samudera Pasifik Utara, tapi bergerak semakin menjauhi Indonesia.
Diperkirakan siklon tropis Surigae akan ada di titik koordinat 9,4 LU dan 134,6 BT atau tepatnya sekitar 1.190 kilometer sebelah utara Biak.
Ini artinya sudah melaju 100 kilometer dibanding hari ini.
Siklon tropis Surigae masih akan bergerak ke arah Barat-Barat Laut menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan 15 kilometer per jam.
Sementara kecepatan angin maksimum pada pusat sirkulasi siklon tropis Surigae besok mencapai 60 knot atau sekitar 115 kilometer per jam.
Untuk tekanan udara di pusat sirkulasinya adalah 980 hPa.