Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plasma Konvalesen Akan Jadi Terapi Corona Berat, Ini Syarat Donor hingga Pasiennya

Kompas.com - 18/05/2020, 16:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Plasma konvalesen sering disebut sebagai terapi yang sedang diupayakan kepada pasien yang terinfeksi Covid-19, agar memiliki kekebalan tubuh lebih baik dalam melawan virus corona SARS-CoV-2.

Direktur Eijkman Institute for Moleculer Biology (LBM Eijkman) Prof Amin Soebandrio, mengatakan saat ini di Indonesia khususnya di LBM Eijkman telah bekerjasama dengan banyak pihak, sedang melakukan pengujian terhadap plasma darah pasien yang telah sembuh dari infeksi Covid-19.

Pengujian atau penelitian terhadap plasma ini dilakukan untuk dapat menangani pasien dengan Covid-19 yang cukup berat reaksi tubuhnya, seperti terapi bagi pasien tersebut.

"Ini (plasma konvalesen) bisa jadi imunisasi pasif. Sedangkan vaksin adalah imunisasi aktif," kata Amin dalam diskusi daring bertajuk Riset dalam Menemukan Vaksin dan Obat Anti Covid-19, Jumat (15/5/2020).

Baca juga: Pengobatan Corona: Plasma Darah Pasien Covid-19 Perlu Dimurnikan, Kenapa?

Namun, sampel plasma darah yang diambil untuk konvalesen ini tidak sembarangan pasien sembuh dari Covid-19.

Peneliti memiliki kategori atau persyaratan tersendiri menjadikan pasien sembuh Covid-19 (penyintas) sebagai donor, begitupun dengan plasma dan pasien yang akan diujikan.

Ilustrasi peneliti mengambil plasma darah dari pasien yang sembuh dari Covid-19. Plasma konvalesen. Ilustrasi peneliti mengambil plasma darah dari pasien yang sembuh dari Covid-19. Plasma konvalesen.

"Kami akan merekrut penyintas yang sudah sembuh," ujar dia.

Berikut syarat atau kriteria yang dilakukan dalam penelitian plasma konvalesen sebagai alternatif terapi pasien Covid-19.

Baca juga: Antibodi dari Plasma Darah Pasien Corona Efektif Deteksi Covid-19, Ini Penjelasannya

Donor penyintas Covid-19

Donor penyintas Covid-19 ini adalah mereka yang sudah pernah terinfeksi virus corona SARS-CoV-2, dan sembuh dari infeksi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com