Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan AS Kembangkan Tes Darah Deteksi Antibodi terhadap Virus Corona

Kompas.com - 21/03/2020, 18:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menginstruksikan pentingnya tes virus corona, SARS-CoV-2. Namun, ilmuwan Amerika Serikat menilai ada lagi tes yang penting dilakukan, yakni untuk mendeteksi antibodi virus ini.

Melansir Live Science, Sabtu (21/3/2020), pengujian untuk mendiagnosis virus corona semakin meningkat di Amerika Serikat.

Akan tetapi, satu alat tes juga dinilai cukup penting untuk dilakukan. Yakni tes untuk mendeteksi antibodi terhadap virus dalam darah manusia.

Dalam sebuah studi, para ilmuwan AS tidak hanya mengembangkan tes antibodi sederhana untuk virus corona, SARS-CoV-2, tetapi juga berbagi instruksi secara online tentang cara membuat tes ini.

Baca juga: Indonesia Mulai Tes Massal Covid-19, Ini Rekomendasi Forum Ilmuwan

Sehingga, laboratorium di seluruh dunia dapat mereplikasikan tes darah tersebut yang akan bermanfaat untuk menangani wabah Covid-19 di negaranya.

Laboratorium dapat dengan mudah mengukur pengujian untuk menskrining beberapa ribu orang dalam sehari, terkait antibodi terhadap virus corona baru.

Hal itu disampaikan Florian Krammer, seorang ahli virus di Icahn School of Medicine at Mount Sinai di New York.

Penelitian ini telah dipublikasikan di MedRix, yang berarti masih dalam pengembangan dan peer-review, serta masih terlalu dini untuk digunakan dalam praktek klinis pada pasien.

Baca juga: Tes PCR untuk Virus Corona, Benarkah Lebih Efektif Deteksi Covid-19?

Sementara itu, tes yang saat ini digunakan di Amerika Serikat adalah untuk mendiagnosis infeksi Covid-19, sehingga tes ini sangat berbeda dengan tes antibodi.

Tes antibodi identifikasi kebal virus

Tes antibodi dilakukan dengan mencari gen virus corona, SARS-CoV-2 dalam sampel yang diambil dari hidung dan tenggorokan, yang menunjukkan seseorang secara aktif terinfeksi virus tersebut.

Selanjutnya, mencari antibodi yang dikembangkan dari sistem kekebalan tubuh seseorang untuk melawan virus corona, SARS-CoV-2.

Antibodi semacam ini, melekat dalam darah seseorang, sehingga mereka dapat menunjukkan jika dia telah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.

Menurut peneliti, tes antibodi ini sangat penting. Sebab, tes tersebut akan dapat menunjukkan berapa pasien dari populasi yang pernah terinfeksi virus corona ini.

Kunci dari penelitian ini, berangkat dari banyaknya infeksi ringan Covid-19 dan yang tidak terdiagnosis.

Dengan mengetahui jumlah orang yang memiliki virus, para peneliti dapat menghitung tingkat kematian yang lebih akurat dan memiliki gagasan yang lebih baik dari presentase kasus infeksi ringan dan berat.

Baca juga: Virus Corona Bencana Nasional, Sudah Saatnya Tes Massal di Indonesia

Para peneliti juga dapat menggunakan tes antibodi untuk menskrining petugas layanan kesehatan dan mengidentifikasi mereka yang sudah kebal terhadap virus.

Sebab, menurut penulis makalah penelitian ini, kemungkinan mereka bisa merawat pasien tanpa risiko terinfeksi.

Dalam studi terbaru, para peneliti mengembangkan tes ELISA, yakni jenis tes laboratorium yang umum, di mana peneliti dapat melihat perubahan warna apabila terdapat antibodi spesifik dalam sampel.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com