Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Bukan Biang Kerok Melambatnya Pertumbuhan Sektor Properti

Kompas.com - 28/02/2024, 06:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadinya pandemi Covid-19 bukanlah penyebab utama dari melambatnya pertumbuhan sektor properti di Indonesia.

Menurut Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, tanda-tanda perlambatan itu sudah terjadi sebelum pandemi.

“Memang sudah terjadi perlambatan di sektor properti sebelum pandemi. Serapan apartemen sudah turun sejak tahun 2016,” papar Ferry dalam Webinar Property Outlook 2024, Selasa (27/2/2024).

Sementara itu, pada sektor perkantoran terjadi kondisi over supply (suplai berlebihan) sehingga tingkat hunian tidak setinggi beberapa tahun sebelumnya.

Baca juga: Luas Perkantoran di Luar CBD Jakarta Tembus 490 Hektar

Ketika pandemi terjadi pada tahun 2020, keadaan menjadi bertambah parah karena perubahan terjadi secara drastis.

“Memang ada gangguan yang terjadi selama pandemi baik dari sisi tingkat hunian atau laju penyerapan. Bahkan di jumlah pengunjung menurun sampai ke angka 40 persen. Namun kondisinya sudah terjadi sebelum pandemi,” jelasnya.

Pada tahun 2023, Ferry menerangkan, beberapa sektor seperti perhotelan, lahan industri, pergudangan dan ritel sudah mulai mengalami pemulihan.

Namun sektor perkantoran dan apartemen masih harus berhadapan dengan banyak tantangan terutama soal tingkat hunian.

“Di tahun 2024, sektor hotel, ritel, lahan industri dan perdagangan akan melanjutkan momentum positifnya,” tukasnya.

Baca juga: Pemilu Usai, Minat Beli Properti Membeludak, Contohnya di Serpong

Sementara itu, sektor perkantoran masih membutuhkan waktu yang lebih lama untuk kembali pulih ke kondisi sebelum pandemi.

“Tahun 2024 ini bisa menjadi momentum bagi sektor apartemen yaitu lewat pemanfaatan subsidi PPN yang diberikan pemerintah,” tambah Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com