KOMPAS.com - Terdapat puluhan orang Indonesia yang masuk daftar orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes.
Merujuk dari The Real Time Billionaires List pada Selasa (14/11/2023), tercatat ada 25 orang Indonesia yang masuk daftar orang terkaya di dunia.
Sumber kekayaan para taipan itu berasal dari lini bisnis yang beragam. Misalnya pertambangan, energi, kelapa sawit, perbankan, manufaktur, properti dan sebagainya.
Namun dari 25 orang terkaya tersebut, hanya ada beberapa konglomerat yang memiliki banyak bisnis properti. Di antaranya sebagai berikut:
R. Budi Hartono dan Michael Hartono merupakan orang terkaya nomor tiga dan empat di Indonesia.
R. Budi Hartono memiliki kekayaan 24,6 miliar Dollar AS atau setara Rp 386,2 triliun. Sehingga menempati posisi 65 dari daftar orang terkaya di dunia.
Baca juga: Deretan Proyek Properti Milik Orang Terkaya di Indonesia, Prajogo Pangestu
Sementara Michael Hartono memiliki kekayaan 23,5 miliar Dollar AS atau setara Rp 369 triliun. Sehingga menempati posisi 70 dari daftar orang terkaya di dunia.
Bos Djarum dan BCA ini diketahui tidak hanya memiliki bisnis pada bidang rokok serta perbankan saja, melainkan juga properti.
Beberapa portofilio proyek properti mewah milik Hartono bersaudara ialah Grand Indonesia Shopping Town, Hotel Indonesia Kempinski, Kempinski Residence, dan sebagainya.
Bos CT Corp ini merupakan orang terkaya nomor enam di Indonesia dengan kekayaan mencapai 5,5 miliar Dollar AS atau setara Rp 86,3 triliun.
Lini bisnis CT Corp meliputi layanan keuangan, media, perhotelan, hiburan & properti, serta ritel & gaya hidup.
Dengan cakupan bisnis tersebut, pria akrab disapa CT ini memiliki banyak portofolio properti. Sebut saja, Trans Studio, The Trans Luxury Hotel, The Trans Icon, hingga Transpark.
Bos Mayapada Group ini memiliki kekayaan 4,3 miliar Dollar AS atau setara Rp 67,5 triliun. Menempati peringkat sembilan orang terkaya di Indonesia.
Salah satu sumber kekayaan Tahir yakni bisnis properti. Portofolio proyeknya yakni Mayapada Tower I, Mayapada Tower II, Seno Topas Tower, serta dua gedung perkantoran di Singapura.
Lalu, melalui anak usaha Mayapada Group yakni PT Maha Properti Indonesia, sejumlah proyek properti yang telah digarap yakni The Kahyangan dan Simprug Signature.