Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Beyoncé Guncang Ekonomi Dunia, Okupansi Hotel Melonjak Drastis

Kompas.com - 30/10/2023, 11:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber STR Global

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak dapat dimungkiri, performa yang menonjol selama tur dunia Beyoncé dan Taylor Swift, serta sejumlah acara-acara besar lainnya, selalu menjadi peluang pertumbuhan pendapatan penting bagi bisnis perhotelan.

Namun tahun 2023, konser keduanya telah mengguncang perekonomian dunia dalam arti positif. Hal ini ditandai dengan lonjakan performa bisnis perhotelan.

Di Amerika Serikat (AS), sebagian besar perhatian tertuju pada The Eras Tour Taylor Swift, yang sebelumnya telah diperkirakan bakal menambah pendapatan kamar hotel sebesar 208 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 3,3 triliun.

Namun rekor tersebut dikalahkan diva pop wanita Beyoncé yang dianggap lebih mengguncang dunia.

Menurut laporan The New York Times, tur dunia bertajuk Renaissance itu diperkirakan menghasilkan dampak ekonomi AS melalui pendapatan sebesar 4,5 miliar dollar AS atau setara Rp 71,6 triliun.

Baca juga: Raja Properti Surabaya Rogoh Rp 1,4 Triliun Belanja Hotel dan Bangun Mal

Angka ini ekuivalen dengan jumlah yang dihasilkan pada Olimpiade 2008 di Beijing. The New York Times juga mencatat bahwa Beyoncé mencetak rekor artis solo wanita terlaris dengan penjualan tertinggi.

Tingginya dampak tersebut tentu saja menarik minat para stakeholders  industri perhotelan karena peningkatan kinerja pasar perhotelan belum terlihat jelas pasca pandemi Covid-19.

Awal tahun ini, STR Global menunjukkan sekilas penampilan sebenarnya di sekitar tur Beyoncé di Eropa pada bulan Mei dan Juni dengan 22 pertunjukan di 15 kota.

Sementara tur dunia Renaissance di Amerika Utara dimulai tak lama setelah 4 Juli 2023, dan diakhiri dengan pertunjukan tata rias pada tanggal 1 Oktober, sehingga total Amerika Utara menjadi 35 pertunjukan di 25 kota.

Hanya 12 dari 40 perhentian global Beyoncé yang menyelenggarakan beberapa pertunjukan yakni Amsterdam (2), Atlanta (3), Chicago (2), East Rutherford, NJ (2), Houston (2), Inglewood (3), Las Vegas (2), London (3), Stockholm (2), Toronto (2), Warsawa (2) dan Washington, DC (2).

Baca juga: Hingga Kuartal Ketiga, Hotel dan Restoran Raup Investasi Rp 26 Triliun

Cardiff, Wales, dengan tingkat okupansi 92,0 persen saat menjadi tuan rumah pada 17 Mei berhasil mencapai tingkat yang lebih tinggi.

Tarif harian rata-rata atau average daily rate (ADR) di pasar meningkat menjadi 247 dollar AS dari harga dasar 106 dollar AS, mendorong pendapatan premium per kamar yang tersedia atau Revenue per Available Room (RevPAR) sebesar 139 dollar AS, melonjak 141,8 persen yang merupakan peningkatan tertinggi untuk tur mana pun.

Sementara Köln, Jerman, mengalami tingkat okupansi yang sangat besar (95,3 persen) dibandingkan dengan baseline pada periode tersebut (61,1 persen). Angka ini adalah kontributor besar terhadap premi RevPAR sebesar 80 dollar AS.

Kedekatan Seattle dan Vancouver memberikan kesempatan bagi para penggemar di Pacific Northwest untuk menyaksikan banyak pertunjukan Beyoncé pada pertengahan September.

Ilustrasi hotel.SHUTTERSTOCK/Kanyapak Lim Ilustrasi hotel.
Hotel-hotel di kota-kota tersebut memiliki tingkat hunian yang hampir sama pada malam pertunjukan Beyoncé yakni Vancouver sebesar 93,6 persen pada 11 September dan Seattle sebesar 93,7 persen pada 14 September.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com