Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah 41.600 Meter Persegi, Pasokan Ruang Perkantoran di Jakarta

Kompas.com - 19/10/2023, 08:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Jumlah pasokan ruang perkantoran di Jakarta mengalami penambahan pada Kuartal Ketiga Tahun 2023.

Berdasarkan laporan Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia berjudul Jakarta Property Market Update 3Q-2023, suplai baru seluas 41.600 meter persegi ini berada di area CBD Jakarta. Sementara untuk area non-CBD Jakarta tidak ada tambahan pasokan ruang perkantoran baru.

"Untuk Kawasan CBD, satu proyek gedung kantor yang berlokasi di Gatot Subroto selesai dibangun dan mulai beroperasi," ujar Head of Research JLL Indonesia, Yunus Karim.

Sejauh ini stok eksisting ruang perkantoran di CBD Jakarta seluas 7 juta meter persegi, sedangkan di non-CBD Jakarta seluas 3,2 juta meter persegi.

"Pada penghujung tahun (2023), pasokan gedung kantor diperkirakan masih akan bertambah," tandasnya.

Baca juga: JIP Garap Proyek Perdana Data Center di Kantor LRT Jakarta

Menurut dia, Tingkat hunian sektor perkantoran tergolong stabil pada triwulan ketiga ini, yaitu sekitar 70% untuk Kawasan CBD dan 71% untuk Kawasan Non-CBD.

"Permintaan yang relatif masih terbatas dan perpindahan tenant menuju gedung yang lebih baru dengan kualitas yang lebih baik masih menjadi tema tahun ini," tukas Yunus Karim.

Head of Office Leasing Advisory JLL Indonesia, Angela Wibawa menambahkan, aktivitas pencarian ruang perkantoran tetap aktif pada kuartal ketiga ini yang berasal dari berbagai sektor, khususnya di gedung-gedung yang lebih baru dan memiliki kualitas lebih baik.

"Beberapa tren yang masih berlangsung di antaranya adalah perusahaan menerapkan strategi penghematan biaya, sehingga tetap merumuskan formula yang tepat dalam menentukan besaran kebutuhan ruang perkantoran mereka," jelasnya.

Dengan permintaan yang relatif terbatas, pemilik gedung menerapkan strategi-strategi untuk tetap kompetitif baik untuk mempertahankan maupun menaikkan tingkat hunian mereka.

"Situasi ini secara umum membuat harga sewa masih tetap tertekan, akan tetapi kami mulai melihat beberapa gedung yang memiliki kualitas lebih baik dan tingkat hunian yang juga di atas rata-rata pasar, mulai menahan harga sewa mereka tetap stabil," tutup Angela Wibawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com