Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Persen Mahasiswa Unsri Berasal dari Daerah, Rektor Minta Tambah Rusun

Kompas.com - 11/09/2023, 14:49 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Annis Saggaf mengungkapkan, Unsri menerima 20 persen mahasiswa baru yang berasal dari luar daerah setiap tahunnya. 

Melihat tingginya akan kebutuhan hunian bagi mahasiswa dari luar daerah tersebut, maka dibutuhkan hunian layak dan terjangkau.

"Untuk itu kami menyampaikan permohonan bantuan kepada Komisi V melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar menambahkan lagi rusun bagi mahasiswa Unsri serta bantuan instalasi air bersih," kata Annis sebagaimana dilansir dari laman Kementerian PUPR, Senin (11/9/2023).

Saat ini, Kementerian PUPR melalui Ditjen Penyediaan Perumahan telah membangun dua tower rusun bagi mahasiswa Unsri.

Baca juga: Menuju Kampus Kelas Dunia, Unsri Bakal Punya Embung Penyimpan Air Hujan

Direktur Rusun Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Aswin Grandianto Sukahar mengatakan, pihaknya melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sumatera V, pada tahun 2018 telah mulai membangun Rusun Mahasiswa Unsri yang diperuntukan untuk mahasiswa perempuan dengan tipe 24 dan 4 lantai berisikan 50 unit kamar.

"Selanjutnya pada tahun yang sama, dibangun 1 tower lagi Rusun Unsri Ogan Ilir untuk menampung mahasiswa lainnya. Sedangkan tahun 2023, telah dlakukan perawatan dan pemeliharaan Rusun Unsri Indralaya yang dibangun pada ditahun 2018," tambah dia.

Selain rusun bagi mahasiswa, Kementerian PUPR melalui Ditjen Perumahan Kementerian PUPR juga akan terus melakukan pembangunan rusun lainnya.

Mulai dari pondok pesantren (ponpes), juga pembangunan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com