Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Usulkan Subsidi FLPP Menjadi Dana Abadi

Kompas.com - 20/08/2023, 19:22 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengusulkan subsidi Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR-FLPP) diubah menjadi dana abadi.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan hal itu saat Focus Group Discussion (FGD) bersama para awak media di Malang, Jawa Timur, Sabtu (19/8/2023).

Menurut Nixon, selama ini dana subsidi KPR FLPP yang besarannya mencapai Rp 75 triliun per tahun, diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

"Nah, bagaimana mulai tiga tahun sejak sekarang, KPR FLPP ini tidak lagi menggunakan dana APBN, melainkan kita ubah jadi dana abadi yang sifatnya bergulir," ujar Nixon.

BTN, menurutnya, sudah mengajukan dan mempresentasikan usulan ini kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Namun, masih ada sejumlah aspek yang harus diperbaiki. 

Baca juga: Incar Pertumbuhan Income Rp 30 Triliun, BTN Terapkan 6 Inisiatif Strategis

Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar menambahkan, dana abadi ini nantinya dikelola oleh manajer investasi yang ditunjuk Pemerintah.

"Manajer investasi ini bisa saja BP Tapera, atau badan usaha lainnya yang ditunjuk. Yang penting punya kemampuan untuk mengelola (menginvestasikan kembali) dana abadi ini secara profesional," urai Hirwandi.

Hirwandi melanjutkan, hasil pengelolaan (investasi) dana abadi ini kemudian akan dijadikan sebagai sumber dana untuk KPR Subsidi Selisih Bunga (SSB).

Saat ini, konsep dana abadi bergulir tersebut tengah dalam tahap pembahasan teknis menyangkut skema pengelolaan, syarat dan ketentuan.

Usulan ini diajukan kepada Pemerintah tak lain untuk mendorong peran BP Tapera dalam meningkatkan kepesertaannya yang masih terbatas pada ASN, TNI, dan Polri.

Baca juga: Skor Masih Medium 28,4, BTN Siapkan Metodologi Penyusunan Laporan ESG

"Potensi kepesertaan Tapera tidak sebatas itu. Ada banyak karyawan swasta yang bisa digarap di luar ASN, TNI, dan Polri. Ini kami dorong Pemerintah untuk menerbitkan regulasinya untuk mengatur biaya kepesertaan," ungkap Hirwandi.

Dia mengharapkan, usulan konsep dana abadi ini disetujui sebelum tahun 2023 berakhir, agar pada 2024 bisa mulai dijalankan.

Lepas dari itu, baik Nixon maupun Hirwandi sepakat bahwa sektor properti yang berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan PDB, diikuti dengan multiplier effect pada 185 sektor ekonomi turunannya, akan tetap tumbuh positif pada tahun-tahun mendatang.

Dengan indikator makro yang semakin kondusif, kondisi perekonomian dan perbankan Nasional tahun 2024 diprediksi akan semakin membaik yang akan didorong oleh beberapa stimulus.

BI7DRR sebesar 5,75 persen, yang telah bertahan selama empat bulan terakhir, diprediksi merupakan level tertinggi untuk tahun 2023 dan terdapat potensi penurunan BI7DRR, sehingga Cost of Fund (CoF) masih berpeluang untuk dapat turun.

Baca juga: Gelar Akad 10.000 KPR, BTN Bidik Penyaluran Pembiayaan Rp 26,77 Triliun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com