Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Incar Pertumbuhan "Income" Rp 30 Triliun, BTN Terapkan 6 Inisiatif Strategis

Kompas.com - 20/08/2023, 16:41 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengincar pertumbuhan pendapatan atau income senilai Rp 30 triliun. 

Pendapatan ini merupakan pencapaian tertinggi sejak 2019 jika disetahunkan, sejalan dengan pertumbuhan yang signifikan pada Pendapatan Bunga dan Pendapatan Operasional Lainnya.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu optimistis Perseroan dapat merealisasikan target tersebut berdasarkan kinerja pada tahun 2022 lalu yang mencapai pendapatan sebesar Rp 15 triliun.

"Terjadi peningkatan indikator keuangan BTN secara menyeluruh. Hal ini didukung inisiatif efisiensi dan optimalisasi fee-based yang telah menunjukkan perkembangan positif. Seiring dengan penurunan pertumbuhan beban bunga yang mengindikasikan adanya perbaikan bisnis," urai Nixon, Sabtu (19/8/2023).

Baca juga: Skor Masih Medium 28,4, BTN Siapkan Metodologi Penyusunan Laporan ESG

Selain pendapatan, BTN juga menargetkan sejumlah sasaran kinerja lainnya pada 2023 ini, meliputi pertumbuhan kredit sebesar 10 persen yang ditopang oleh KPR Subsidi, KPR Non Subsidi dan kredit high yield.

Kemudian pertumbuhan fee based income Rp 2 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) 10 persen dengan fokus pada peningkatan Giro dan Tabungan, NPL di bawah tiga persen, Cost to Income Ratio (CIR) kurang dari 50 persen dengan beban operasional hanya tumbuh sekitar enam persen.

Nixon memperkirakan kondisi perbankan pada 2024 mendatang akan semakin membaik, dengan indikator makro yang kian kondusif, kondisi perekonomian dan perbankan nasional juga akan semakin membaik yang didorong oleh sejumlah stimulus.

Optimisme Nixon, tak lepas dari transformasi yang tengah dijalankan Perseroan menjadi bank modern dan kekinian mengikuti pesatnya perkembangan era digital saat ini.

Dalam proses transformasinya tersebut, BTN menerapkan enam inisiatif strategis yang bersifat fundamental untuk pengembangan bisnis ke depan.

Baca juga: Gelar Akad 10.000 KPR, BTN Bidik Penyaluran Pembiayaan Rp 26,77 Triliun

Keenam inisiatif strategis tersebut meliputi, sentralisasi proses kredit konsumer dan komersial, sentralisasi proses operasional ke wilayah dan kantor pusat, dan optimalisasi kantor cabang pembantu (KCP) yang tidak produktif.

Kemudian implementasi sales center yang fokus pada penjualan KPR emerging affluent, implementasi KCP UMKM serta implementasi pengembangan BTN Mobile dan Digital Mortgage Ecosystem.

Salah satu transformasi terbesar yang dijalankan BTN adalah mengubah fungsi kantor cabang mereka menjadi lebih fokus kepada bisnis daripada kegiatan operasional.

Bank BTN juga melakukan substitusi layanan ke digital channel dengan menutup 157 outlet dan Kantor Cabang Pembantu (KCP) yang dinilai tidak produktif dari total 769 outlet dan KCP.

"Kami telah mengimplementasikan branch transformation sejak April 2022 dan menunjukkan hasil yang maksimal pada produktivitas dan efisiensi," ucap Nixon.

Selain branch transformation, Nixon juga menyebut performa digital channel BTN sampai dengan Semester I-2023 tumbuh secara signifikan yang didorong oleh pengembangan pada mobile banking, QRIS Merchant, serta EDC.

Baca juga: Menteri Basuki Berharap Bank BTN Turut Awasi Kualitas Rumah Subsidi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com