Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 PTPN Bergabung, Bangun Pabrik Bio CNG dan Remajakan 60.000 Hektar Sawit Rakyat

Kompas.com - 22/03/2023, 06:30 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Menjadi bagian dari transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan, Holding Perkebunan Nusantara PTPN 3 mengumumkan rencana penggabungan 13 perusahaan di bawah Holding Perkebunan Nusantara menjadi dua Sub Holding.

PTPN 5, 6 dan 13 akan bergabung ke PTPN 4, nantinya dikenal sebagai Sub Holding PalmCo. PTPN 2, 7 sampai 13 bergabung ke PTPN 1 dan disebut Sub Holding SupportingCo.

Rencana penggabungan yang dilaksanakan Mei 2023 ini sejalan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mewujudkan ketahanan pangan.

Hal ini juga sesuai arahan Presiden Joko Widodo tentang hilirisasi dan industrialisasi Crude Palm Oil (CPO) kelapa sawit, serta untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng (migor) dalam negeri.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN 3 Muhammad Abdul Ghani dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com menjelaskan, PalmCo menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas perkebunan, kapasitas produksi komoditas olahan sawit, hasil panen Tandan Buah Segar (TBS), kapasitas produksi CPO, minyak nabati dan minyak goreng.

Baca juga: Ribuan Izin Tambang dan HGU Perkebunan Dicabut, Siapa Ketiban Untung?

Selain itu, PalmCo akan membangun industri hilir biodiesel dengan kapasitas 450.000 ton RBDPO pertahun pada 2025 sebagai bentuk peran serta dalam program B30 dan B40.

"Pembangunan pabrik Bio CNG di enam unit PKS yang berada di dalam PalmCo sampai 2024 melalui kemitraan dan melakukan peremajaan sawit rakyat seluas 60.000 hektar sampai 2026 nanti," kata Ghani, Selasa (21/3/2023).

SupportingCo, lanjut Ghani, akan menjadi perusahaan pengelola aset perkebunan unggul melalui optimalisasi dan divestasi aset, pengelolaan tanaman perkebunan serta diversifikasi usaha lain yang memberi nilai tambah bagi perusahaan seperti green business.

Holding Perkebunan Nusantara awalnya memiliki 13 anak perusahaan yaitu PTPN 1 sampai 14, melebur menjadi tiga Sub Holding yang mendukung ketahanan pangan yaitu SugarCo yang berdiri pada 2021, akan merevitalisasi industri gula nasional dan meningkatkan produksi gula nasional.

PalmCo meningkatkan hilirisasi produk-produk kelapa sawit dan SupportingCo menjadi pengelola aset perkebunan unggul.

Transformasi

Pembentukan PalmCo dan SupportingCo adalah bagian dari transformasi PTPN, dalam dua tahun terakhir, transformasi ini menghasilkan kinerja yang meningkat.

Pada 2021, PTPN Group mencatat laba bersih sebesar Rp 4,64 triliun dan dan EBITDA sebesar Rp 14,18 triliun. Pada 2022, laba bersih mencapai Rp 6,02 triliun atau naik 30 persen secara tahunan (YoY) dan EBITDA sebesar Rp 15,83 triliun.

"Harapannya, PalmCo akan menjadi salah satu perusahaan sawit terbesar di dunia dari sisi luas lahan yaitu 600.000 hektar pada 2026 dan menjadi pemain utama industri sawit dunia," ucap Ghani.

Sebagai bagian dari PSN, PalmCo akan melakukan hilirisasi industri kelapa sawit melalui pembangunan satu unit pabrik minyak goreng melalui kerja sama kemitraan termasuk tolling pada 2025 sampai 2026.

Targetnya, meningkatkan produksi minyak goreng curah dalam negeri dan produksi CPO.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com