JAKARTA, KOMPAS.com - Sinarmas Land tercatat merupakan pengembang properti pertama yang berupaya memutus rantai dampak negatif dari perubahan iklim yang memengaruhi kualitas hidup manusia.
Melalui anak usaha PT Puradelta Lestari Tbk, PT Duta Pertiwi Tbk, dan PT Bumi Serpong Damai Tbk, raksasa ini mengambil bagian dekarbonisasi dengan menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk konsumsi listrik hijau.
Salah satu upaya validatif adalah dengan menggunakan sertifikat Energi Baru Terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero).
Kesepakatan penggunaan layanan setrum hijau tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli REC antara Sinarmas Land sebagai pelanggan dan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten dengan nilai sekitar Rp 1.575.000.000.
Baca juga: Sandiaga Uno Minat Gandeng Sinarmas Land Bangun Creative Hub di IKN
REC ini diberikan PLN untuk lima gedung milik Sinarmas Land yakni Sinarmas Land Plaza Thamrin, Sinarmas Land Plaza BSD City, My Republic Plaza BSD City, Green Office Park 1 BSD City, dan Green Office Park 9 BSD City.
Penyediaan setrum hijau tahap 1 ini sebesar 613 mWh dan dilakukan secara bertahap yang akan tercapai 100 persen pembelian REC pada bulan Januari 2025.
Chief Risk & Sustainability Officer Sinarmas Land Muhammad Reza Abdulmajid mengatakan pembelian REC ini mewakili hak kepemilikan atas manfaat lingkungan dari pembangkit listrik sumber energi terbarukan.
Selain itu, hal ini juga merupakan kewajiban yang diterapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai penyampaian laporan berkelanjutan (ESG Report) kepada emiten, desakan masyarakat terhadap perusahaan yang menjalankan proses bisnis yang berkelanjutan juga semakin tinggi.
Sebelumnya, Sinarmas Land juga telah melakukan upaya dekarbonisasi melalui implementasi green building yang dapat memberikan efisiensi energi cukup besar serta instalasi solar panel di sejumlah gedung komersial.
Penggunaan listrik hijau yang ramah lingkungan dari PT PLN Persero diharapkan dapat mencapai target dekarbonisasi perusahaan sebesar 35 persen dari sektor energi pada tahun 2034 mendatang atau setara dengan 35.476,10 ton C02e.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.