Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

dBodhi Pamerkan Furnitur Karya Perajin Lokal yang Diminati Pasar Internasional

Kompas.com - 19/08/2022, 05:30 WIB
Hilda B Alexander

Editor

Penulis: Firliana Hafiza

JAKARTA, KOMPAS.com - Ariman terlihat teliti menganyam rotan, tangannya sangat terampil ketika membentuk pola-pola wajik.

Setelah semua pola tersusun rapi, rotan tersebut kemudian diikat hingga tercipta sebuah lampion.

"Ya kalau tidak teliti, enggak bisa berhasil polanya, jadi menganyamnya harus sabar," ujar Ariman kepada Kompas.com, Kamis (18/8/2022).

Ariman adalah perajin yang berasal dari Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Ia mengaku sudah lebih dari 5 tahun menjadi perajin rotan. Setiap harinya ia menghasilkan sebuah lampion rotan.

Baca juga: Golden Dacron dan Informa Pasarkan Produk Furnitur Lokal

Seperti Ariman, Lasina juga sudah menggeluti dunia seni rupa sejak lama. Bedanya, ia menggunakan bahan baku daun kelapa yang akan ditenun menggunakan alat tradisional yang sudah ratusan tahun umurnya.

"Kalau sudah menenun, biasanya dari pagi hingga sore, mbak. Dapat lah 5-10 meter hasil tenunnya," ujarnya.

Dua perajin ini merupakan mitra dari dBodhi, yang baru saja membuka House of dBodhi, ruang pamer pertamanya di Indonesia.

dBodhi merupakan rumah produksi yang menonjolkan hasil alam serta kemampuan para perajin lokal di Pulau Jawa.

Bahan pembuatan furniturnya diambil dari kayu jati yang berasal dari rumah tua di desa-desa terpencil Jawa Timur. Seringkali perajin mendapati kayu yang masih terdapat paku dan cat bawaan.

Kendati demikian, kayu-kayu yang digunakan masih kokoh, bertekstur unik, dan memiliki ciri khas yang berbeda satu sama lain.

Kerajinan tangan berdaya tarik tinggi

Country Sales Manager dBodhi Miki Kitthika mengatakan, saat ini telah ada sebanyak 18 jenis koleksi.

Furnitur karya perajin lokal yang terbuat dari Bahan alami berkelanjutan.dBodhi Furnitur karya perajin lokal yang terbuat dari Bahan alami berkelanjutan.
Koleksi yang menjadi favorit di kancah internasional adalah Coco dan Karma. Hal ini karena kedua koleksi tersebut memiliki tingkat kerumitan yang tinggi, sehingga menambah daya tarik.

Coco terbuat dari daun kelapa yang dikeringkan, dan dimasak dengan suhu tertentu. Sehingga pada saat proses ditenun atau dianyam, daun kelapa mudah untuk dibentuk.

Sedangkan Karma, adalah kerajinan tangan yang terbuat dari lembaran kayu jati yang dianyam. Perlu konsentrasi tinggi saat proses menganyam, agar anyaman tidak patah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com