Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Homestay Bromo-Tengger-Semeru Terkendala Penyediaan Air Bersih

Kompas.com - 30/07/2022, 10:24 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Sarana hunian pariwisata (sarhunta) di Desa Ngadisari, Kabupaten Probolinggo terkendala penyediaan air bersih.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Ngadisari Sunaryono saat meninjau lokasi pada Kamis (28/7/2022).

Adapun sarhunta di Desa Ngadisari merupakan bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru (BTS), Jawa Timur.

"Kendala utama dari air karena dekat Gunung Bromo. Jadi mungkin hawa panasnya Bromo itu memengaruhi," katanya kepada wartawan.

Apabila ada tamu, para pemilik sarhunta harus membeli air di desa-desa dataran bawah seharga Rp 125.000 per 100 meter kubik.

 Baca juga: Kawasan Bromo Bakal Punya 4 Gerbang Masuk dan Rest Area, Intip Bocorannya

Homestay Tentrem di Desa Ngadisari, Kabupaten ProbolinggoKompas.com/Aisyah Sekar Ayu Maharani Homestay Tentrem di Desa Ngadisari, Kabupaten Probolinggo
"Kalau kita salurkan air dengan listrik itu kan terlalu jauh kalau dari bawah, sekitar 10 kilometer jaraknya," tambah Sunaryono.

Sementara pemilik Homestay Darsana Sudaryanto mengatakan sarhunta miliknya ramai pengunjung pada akhir pekan.

Persewaan Sarhunta Darsana dibanderol seharga Rp 200.000-250.000 per malam untuk 2-4 orang.

Fasilitas yang akan diperoleh pengunjung, meliputi 2 tempat tidur, kamar mandi dalam, pemanas air, dan ruang tamu.

Menjelaskan mengenai kendala, menurutnya hal yang perlu diperhatikan adalah soal sumber daya manusia (SDM).

Baca juga: Proyek Jembatan Kaca Pertama Indonesia Wajib Junjung Adat Suku Tengger

"Perlu ada pelatihan untuk sumber daya manusia (SDM) untuk menyambut tamu, mengelola homestay dan memberikan pelayanan," papar Sudaryanto.

Untuk diketahui, Homestay Darsana termasuk dalam kegiatan peningkatan kualitas rumah untuk fungsi usaha dan tanpa fungsi usaha.

Sebaran wilayahnya meliputi Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang dengan total keseluruhan 430 unit.

Khusus di Desa Ngadisari, terdapat 66 unit yang terbagi menjadi 32 homestay dan 34 fungsi usaha lain atau koridor.

Untuk anggaran yang diberikan, sebesar Rp 100 juta untuk peningkatan kualitas unit fungsi usaha dan Rp 30 juta untuk rumah tinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com