Kementerian PUPR Minta Proyek Kawasan Pura Agung Besakih Bali Dipercepat

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR meminta adanya percepatan dalam pengerjaan penataan Kawasan Pura Agung Besakih di Bali.

Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya, Boby Ali Azhari mengatakan, progres fisik per 22 Mei 2022 telah mencapai 23,22 persen.

"Sisa waktu pelaksanaan selama 224 hari kalender, maka kami targetkan dapat selesai pada akhir Desember 2022," ujarnya dikutip dari situs resmi Ditjen Cipta Karya, Kamis (02/06/2022).

Mengingat sisa waktu pelaksanaan yang tidak lama lagi, Boby mengingatkan kontraktor pelaksana agar dapat segera melakukan upaya-upaya percepatan. Baik dari sisi material, tenaga kerja, maupun alat.

Baca juga: Pura Agung Besakih Ditata, Ibadah Lebih Nyaman dan Aman

"Konsultan Manajamen Konstruksi (MK) agar memperhitungkan dan membuat kajian terkait perlunya peningkatan jumlah alat demi mempercepat waktu pelaksanaan," jelasnya.

Di samping itu, dia juga menekankan kepada kontraktor agar nilai Tingkat Koefisien Dalam Negeri (TKDN) setiap material diupayakan memenuhi minimal 40 persen.

"Kami sampaikan kembali kepada kontraktor pelaksana untuk tetap memperhatikan TKDN dari material-material penyusunnya sesuai dengan yang dimandatkan pada Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022," pungkasnya.

Untuk diketahui, pengerjaan Kawasan Pura Agung Besakih dilakukan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebagai kontraktor pelaksana, dan PT Ciriajasa Cipta Mandiri selaku konsultan MK dengan biaya APBN sebesar Rp 378,4 miliar.

Penataan dilakukan pada dua area yaitu Area Manik Mas dan Area Bencingah.

Untuk Area Manik Mas meliputi gedung parkir 4 lantai, 18 unit kios besar, 12 unit kios kecil, Bale Pasandekan, Pura Melanting, bangunan Anjung Pandang, dan jalan akses.

Sedangkan penataan Area Bencingah meliputi pembangunan 196 unit kios besar, 162 unit kios kecil, Bale Pasandekan, 2 unit bale gong, pelataran, dan area bermain anak.