Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Referensi Model Hunian yang Diincar Kalangan Milenial

Kompas.com - 11/03/2022, 14:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.COM - Indonesia akan menikmati bonus demografi pada tahun 2030 mendatang dan jumlah generasi milenial saat itu diperkirakan akan lebih dominan dibandingkan generasi lainnya.

Generasi milenial sendiri merupakan mereka yang lahir dalam kurun waktu 1981-1996. Saat ini, sebanyak 53 persen atau 48 juta orang generasi milenial telah memiliki pekerjaan tetap.

Staf Khusus Menteri Bidang Perumahan Kementerian PUPR, Iskandar Saleh dalam acara Webinar Financial, “Properti Sebagai Lokomotif PEN”, Kamis (10/3/2021), menyampaikan bonus demografi ini akan menjadi tantangan sekaligus peluang bagi sektor perumahan.

Baca juga: Yuk, Berburu Rumah Murah di Pinggiran Kampung Halaman Presiden

“Jumlah penduduk milenial yang tinggi ini adalah tantangan dan peluang untuk kembangkan sektor perumahan baik dari sisi pasokan maupun dari sisi permintaan melalui perancangan KPR milenial,” jelas Iskandar.

Terdapat lima referensi model hunian yang diprediksi akan menjadi pilihan generasi milenial untuk menetap.

Yang pertama adalah one stop living. Ini merupakan kawasan tempat tinggal yang juga dilengkapi dengan kawasan perkantoran, hiburan, dan belanja.

Kemudian, thematic living, di mana generasi milenial ini akan cenderung memilih konsep hunian sesuai dengan tema yang sedang trending.

“Para milenial juga akan cenderung memilih hunian smart living sebagai referensi ketiga yakni hunian yang sudah dilengkapi berbagai fasilitas yang memiliki teknologi cerdas dan maju,” papar Iskandar.

Generasi milenial juga merupakan generasi yang lebih sadar akan lingkungan sehingga memiliki kecenderungan untuk menempati hunian green living (bangunan hijau) sebagai referensi keempat.

Referensi kelima adalah konsep hunian co-living yang juga akan menjadi pilihan.

“Saat ini, mereka yang memiliki minat tinggi untuk membeli properti adalah mereka yang berusia 21-29 tahun. Namun banyak yang terkendala soal pembayaran uang muka,” tandasnya.

Alasan lain mengapa banyak generasi milenial yang belum kunjung membeli properti adalah karena harga properti yang dinilai terlalu tinggi serta merasa belum siap. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com