Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keraton Solo Bakal Direvitalisasi, Ini Spot yang Mendesak Diperbaiki

Kompas.com - 08/10/2021, 18:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR berencana revitalisasi Keraton Solo. Hal ini menyusul sejumlah spot bangunan yang mengalami kerusakan.

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka telah meninjau Keraton Solo, Kamis (07/10/2021).

Melansir TribunSolo, Diana Kusumastuti mengatakan, setelah melihat kondisi keraton, banyak bangunan yang harus direvitalisasi.

"Cukup banyak (bangunan yang direvitalisasi). Tapi tidak apa-apa, PR (pekerjaan rumah) buat kami," katanya.

Baca juga: Jadi Kontraktor Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Waskita Kunjungi Abu Dhabi

Menurut Dia, kedatangannya baru sebatas tahap pengecekan kondisi Keraton Solo. Usai peninjauan ini, baru ditindaklanjuti.

"Saya melihat dulu, kerusakannya seperti apa. Itu aja dulu, kelanjutannya nanti," ujarnya.

Diana menambahkan, perihal proses revitalisasinya tidak hanya dilakukan oleh Kementerian PUPR, melainkan juga kementerian terkait.

"Prosesnya nanti tetap berkerjasama dengan kementerian Kebudayaan karena ini cagar budaya," imbuhnya.

Sementara itu, Gibran mengatakan setelah melihat kondisi Keraton Solo bersama Dirjen Cipta Karya, berlanjut pembahasan soal rencana revitalisasinya.

"Nanti kami rapatkan dulu. Revitalisasi ini sesuai arahan sinuhun (Paku Buwono XIII). Nanti kami lakukan secara bertahap," katanya kepada TribunSolo.

Baca juga: Telan Rp 24,5 Miliar, Keraton Mangkunegaran Tuntas Direvitalisasi

Putra sulung Presiden Jokowi itu menambahkan, pembangunan menggunakan APBN. Terkait waktu pelaksanaan revitalisasi masih belum bisa ditentukan.

Akan tetapi, ada beberapa bangunan Keraton Solo yang kondisinya mendesak untuk dilakukan perbaikan.

"Paling mendesak ya bagian yang kelihatan di depan. Termasuk (akses masuk) Gladag, Alun-alun, sini (Kamandungan). Kami rapatkan dulu dengan bu Dirjen," tutup Gibran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com