Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Alergi Kucing dan Cara Mengurangi Bulu Kucing di Rumah

Kompas.com - 17/10/2021, 14:20 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Alergi terhadap kucing cukup umum dialami beberapa orang. Intensitas reaksi alergi ini juga bervariasi pada setiap orang.

Namun, umumnya, kebanyakan mereka yang alergi terhadap kucing akan mengalami hidung tersumbat, mata gatal atau berair, dan sering bersin.

Meski demikian, dilansir dari Martha Stewart, Minggu (17/10/2021), mereka yang memiliki alergi ringan hingga sedang terhadap kucing, masih boleh memelihara kucing di rumah.

Cukup dengan mengurangi jumlah keseluruhan alergen di rumah juga pada kucing.   

Baca juga: 6 Tanda Kucing Sedang Sakit

Apa penyebab alergi kucing?

Kelly Davis, teknisi veteriner berlisensi dan pengatur klaim dari Embrace Pet Insurance, mengatakan, bulu kucing terdiri atas bintik-bintik mikroskopis dari kulit yang ditumpahkan kucing.

Selain itu, sisa-sisa air liur, urine, atau feses yang kering dapat terbawa oleh udara bersama dengan bulu tersebut. 

Partikel-partikel kecil di udara ini tidak hanya terhirup, tetapi dengan mudah menempel pada kain atau furnitur dan dapat dibawa masuk dan keluar rumah melalui pakaian

Baca juga: Apakah Kucing Tahu Bahwa Mereka Lucu dan Menggemaskan?

Reaksi alergi terjadi ketika seseorang bereaksi negatif terhadap protein yang ditemukan dalam bulu hewan peliharaan atau air liur, urine, atau kotoran kering. 

Menurut penelitian, protein ini cenderung menjadi penyebab nomor satu reaksi alergi pada manusia. Kucing memiliki 10 alergen berbeda yang mereka hasilkan dari bulu, air liur, dan cairan lainnya.

Kemudian kucing juga dapat mengumpulkan debu atau alergen lain pada bulunya sepanjang hari. Alergen alami dan debu yang ada pada bulu kucing dapat menghasilkan peningkatan risiko reaksi alergi pada orang yang memiliki kepekaan terhadap hal itu. 

Baca juga: Kenapa Kucing Tidur di Dalam Kotak Pasirnya? Cermati 2 Faktor Ini 

Mengurangi alergen

Mengurangi alergen di rumah dapat dimulai dengan beberapa perubahan sederhana. Davis merekomendasikan berinvestasi dalam pembersih udara HEPA berkualitas, yang akan mengurangi alergen yang mengambang di udara.

Selain itu, lakukan menyedot debu pada furnitur dan karpet secara teratur. Akumulasi bulu hewan peliharaan berkontribusi terhadap alergen, jadi menghilangkannya membantu mengurangi alergen.

Pilihan lainnya adalah menghilangkan karpet seluruhnya. "Lantai kayu keras akan menjadi pilihan lantai terbaik daripada karpet," kata Davis. 

Baca juga: Kucing Liar Sering Datang ke Rumah? 4 Hal Ini Bisa Jadi Alasannya

Serat karpet menahan kotoran, debu, bulu hewan peliharaan dan rambut. Menyedot debu dan mencuci karpet secara teratur adalah satu-satunya cara membersihkan karpet secara mendalam dan menghilangkan alergen.

Sementara itu, lantai kayu hanya perlu disapu dan dipel serta bulu tidak menempel pada lantai sehingga mudah serta cepat dibersihkan.

Terakhir, cara mengurangi alergi pada kucing adalah melakukan perawatan atau memandikan kucing secara teratur. 

Baca juga: Mengapa Kucing Suka Menguyah Kabel? Ini Alasan dan Cara Mengatasinya

Sebetulnya, kucing dapat merawat dirinya sendiri dengan cukup baik, tetapi bulu kucing yang panjang membutuhkan bantuan ekstra untuk menjaga bulunya tetap halus dan tidak kusut.

Memandikan kucing sesekali juga dapat menghilangkan debu atau kotoran lain yang ditemukan pada kulit kucing, tetapi pastikan menggunakan sampo yang aman dan disetujui dokter hewan Anda,

Hindari sabun dan sampo terkena mata atau telinga kucing, kemudian keringkan kucing dengan handuk. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com