Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf Klinik Australia Pura-pura Sibuk Saat Menteri Datang, Ada Pasien Gadungan Juga

Kompas.com - 01/05/2024, 20:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

COLAC, KOMPAS.com - Ketika Menteri Kesehatan Negara Bagian Victoria di Australia, Mary-Anne Thomas, berkunjung ke salah satu klinik perawatan darurat, para staf di sana tampak sibuk mengurus pasien.

Mary-Anne Thomas melihat lalu-lalang orang hiruk-pikuk, termasuk satu pasien yang dilarikan dengan ambulans. Ada juga pasien luka terbaring di ranjang beroda di koridor belakang.

Namun, ternyata situasi klinik di daerah Colac, barat daya ibu kota negara bagian Melbourne, itu dibuat-buat.

Baca juga: Beritakan Tsunami Tonga, TV Australia Putar Video YouTuber Indonesia Dikejar Ombak Bono Riau

Menurut laporan penyelidik independen Wise Workplace Solutions yang dirilis pada Rabu (1/5/2024), sekitar sepuluh staf klinik itu menyamar sebagai pasien dan duduk di ruang tunggu.

Menteri Thomas yang berkunjung pada 9 Agustus 2023 juga terkecoh oleh satu ambulans berisi pasien gadungan dan sebenarnya tidak memerlukan perawatan.

Kemudian, orang yang berbaring di ranjang beroda adalah petugas kesehatan di area klinik itu yang memang mengalami luka, tetapi tidak membutuhkan perawatan medis.

Setelah kunjungan menteri selesai, pendaftaran pasien-pasien gadungan tadi dibatalkan di sistem dan mereka pergi tanpa pengobatan apa pun.

Baca juga: Media Australia Tunjuk Lokasi Jakarta di Bali Saat Beritakan Ibu Kota Baru Indonesia

"Saya tidak memperhatikan sesuatu secara khusus. Saya tidak punya alasan untuk berpikir ada sesuatu yang tidak sesuai," kata Menteri Thomas kepada wartawan, dikutip dari kantor berita AFP.

"Saya sangat kecewa. Saya tidak ingin layanan kesehatan kita menunjukkan pasien palsu agar saya tahu sistem kesehatan kita menghadapi tantangan," lanjutnya.

Sementara itu, Departemen Kesehatan Victoria mengatakan bahwa insiden tersebut tidak pantas.

“Tindakan individu belum direkomendasikan oleh penyidik terhadap mereka yang mengaku sebagai pasien,” ujarnya.

"Namun, seluruh staf akan diberi nasihat mengenai keseriusan masalah ini dan diingatkan bagaimana mereka dapat angkat bicara dan tentang tanggung jawab mereka."

Baca juga: Pria Australia yang 36 Jam Berada di Saluran Drainase Diduga Tabrak Mobil Polisi, Bukan Cari Ponsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com