Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Kompas.com - 28/03/2024, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

SYDNEY, KOMPAS.com - TikTok telah melarang akun influencer Australia yang mempromosikan kantong nikotin beraroma dalam video viral.

Meski begitu, akun lain yang menampilkan produk kontroversial tersebut tetap ada di platform tersebut.

Guardian Australia mengungkapkan pada awal Februari bahwa kantong nikotin dipromosikan oleh binaragawan Australia Stefan Kohut.

Baca juga: Pemerintah AS Menangkan Perkara Label Peringatan Grafis untuk Rokok

TikTok mengatakan akun Kohut telah dilarang dari platform tersebut karena melanggar pedoman komunitasnya.

“Konten yang menggambarkan atau mempromosikan penjualan atau perdagangan tembakau, termasuk produk nikotin baru, dilarang oleh Pedoman Komunitas kami yang ketat,” kata seorang juru bicara. 

Selain itu, iklan produk vaping juga dilarang di TikTok.

Juru bicaranya mengatakan platform tersebut secara aktif menghapus konten yang melanggar pedoman, dengan lebih dari 741.000 video dihapus di Australia selama kuartal terakhir, sekitar 95 persen di antaranya dihapus sebelum dilaporkan.

Kohut, yang telah memulai akun baru dengan huruf “t” ganda di akhir akunnya, berjanji untuk membangun kembali komunitas dalam sebuah video yang diposting pada 12 Februari. 

Dia belum memposting video apa pun yang mempromosikan kantong di akun barunya.

Kantong nikotin adalah kantong berisi nikotin yang diselipkan di bawah bibir dan menyerupai snus, produk tembakau oral tanpa asap yang populer di Skandinavia.

Baca juga: Selandia Baru Larang Penjualan Rokok Elektrik Sekali Pakai

Tembakau oral telah dilarang di Australia sejak tahun 1991 tetapi kantong nikotin dipromosikan sebagai bebas tembakau, hanya berisi nikotin yang diekstraksi dari tembakau, atau nikotin sintetis. 

Mereka memerlukan resep untuk dipasok secara legal di Australia.

Seminggu setelah Guardian mengungkapkan promosi kantong nikotin di TikTok, regulator obat-obatan Australia memperbarui panduannya mengenai produk tersebut

Baca juga: Ujung Perselisihan Raksasa Tembakau Philip Morris dan BAT Terkait Paten Rokok Alternatif

Guardian Australia mengidentifikasi lebih banyak akun TikTok individu yang menggambarkan produk terlarang tersebut secara positif. Hal ini sah selama produk tersebut tidak ditawarkan untuk dijual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com