Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Lisbon Tumpuk 650.000 Puntung Rokok Membentuk Gunung

Kompas.com - 26/04/2023, 21:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber NDTV

LISBON, KOMPAS.com - Filter rokok yang biasa disebut sebagai puntung rokok adalah limbah plastik yang berbahaya.

Setiap tahun, triliunan puntung rokok dibuang ke lingkungan, di mana mereka larut dan melepaskan logam beracun dan nikotin sebelum menjadi polusi mikroplastik.

Baru-baru ini, sekelompok aktivis lingkungan berupaya melakukan sesuatu yang baru untuk menarik perhatian pada masalah serius dari polusi khusus ini.

Baca juga: Malaysia Gagalkan Upaya Penyelundupan 4,8 Juta Batang Rokok Diduga dari Indonesia

Aktivis iklim mengumpulkan 650.000 puntung rokok dan menumpuknya di jantung ibu kota Portugal, Lisbon, pada hari Minggu (23/4/2023).

Dilansir dari NDTV, ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang bentuk polusi yang sering diabaikan.

Mereka mengumpulkan puntung hingga mengisi 40 ember plastik, lalu menumpuknya menjadi gundukan untuk didaki oleh juru kampanye iklim Jerman di belakang aksi tersebut.

Andreas Noe mengenakan alat bantu pernapasan untuk melindunginya dari racun di puntung yang tidak dapat terurai secara hayati.

"Kami meminta semua orang di Portugal untuk mengambil bagian dalam proyek komunitas ini untuk meningkatkan kesadaran tentang polusi plastik, karena plastik tersembunyi di puntung rokok dan banyak orang tidak mengetahuinya," kata pria berusia 34 tahun itu.

Dia mengatakan puntung rokok sederhana adalah contoh indah tentang bagaimana seseorang dapat mulai mengambil tindakan terhadap sampah sembarangan, polusi laut, dan akhirnya krisis iklim.

Dua tahun lalu, pegiat dan penggila selancar itu mengumpulkan sekitar satu juta puntung rokok dalam dua bulan.

Baca juga: Menteri Italia Larang Keras Rokok di Fasilitas Publik, Langsung Dijuluki Diktator Komunis

"Kami ingin mengakhiri masalah ini dengan mendorong orang membuang puntung mereka di tempat sampah atau saku asbak-di mana saja kecuali di tanah," kata David Figueira, yang ikut serta dalam proyek tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com