Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Berupaya Kurangi Kandungan Nikotin dalam Rokok secara Drastis

Kompas.com - 22/06/2022, 09:35 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada Selasa (21/6/2022), mengumumkan akan mengembangkan kebijakan baru yang mengharuskan produsen rokok untuk mengurangi nikotin ke tingkat yang tidak membuat ketagihan.

Agenda ini dianggap menjadi sebuah langkah yang akan memberikan pukulan kuat bagi industri tembakau.

Jika berhasil dalam tujuannya, standar baru AS dapat menyelamatkan jutaan nyawa pada akhir abad ini, dan membentuk masa depan di mana rokok tidak lagi bertanggung jawab atas kecanduan dan penyakit yang melemahkan.

Baca juga: Biden Jatuh dari Sepeda, Ini Penyebab Kecelakaannya

Inisiatif ini mengharuskan Food and Drug Administration (FDA) AS untuk mengembangkan dan kemudian menerbitkan aturan, yang kemungkinan akan ditentang oleh industri.

"Nikotin sangat adiktif," kata Komisaris FDA Robert Califf dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

"Membuat rokok dan produk tembakau yang dibakar lainnya menjadi minimal adiktif atau non-adiktif akan membantu menyelamatkan nyawa," terang dia.

Proses penerbitan aturan ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa tahun dan dapat ditunda atau digagalkan oleh litigasi, atau dibalikkan oleh pemerintahan masa depan yang bersimpati pada lobi tembakau.

Pakar mengatakan iklan 'vaping' di jejaring sosial telah semakin menarik minat anak-anak muda, bahkan yang berusia belasan tahun.SHUTTERSTOCK/LEZINAV via ABC INDONESIA Pakar mengatakan iklan 'vaping' di jejaring sosial telah semakin menarik minat anak-anak muda, bahkan yang berusia belasan tahun.

Nikotin adalah senyawa kimia yang memiliki efek kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia. 

Senyawa ini dapat ditemui dalam rokok, tembakau kunyah, alat vaping, dan produk tembakau lainnya.

"Kecanduan nikotin dalam produk yang dibakar adalah pendorong utama penggunaan berkelanjutan dari produk ini," tambah FDA dalam pernyataannya.

Sementara, tibuan bahan kimia lain yang terkandung dalam tembakau dan asapnya bertanggung jawab atas penyakit seperti kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, diabetes, dan lainnya.

Baca juga: Nyata Bahayakan Anak, Rokok Diserukan Naik Harga

Meskipun merokok kurang lazim di Amerika Serikat daripada di Eropa, dan telah menurun selama bertahun-tahun, itu masih bertanggung jawab atas 480.000 kematian per tahun di negara itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

FDA melaporkan, sekitar 12,5 persen dari semua orang dewasa AS adalah perokok saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com