KOMPAS.com - Berita temuan rudal balistik seri Hwasong-11 Korea Utara di Ukraina memuncaki daftar Populer Global kali ini.
Di bawahnya, ada berita mahasiswa Columbia University rela diskors demi terus menggelar protes pro-Palestina.
Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni terkait Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) isyaratkan akan keluarkan surat perintah penangkapan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia
Untuk lebih lengkapnya, berikut daftar rangkuman Populer Global edisi Selasa (30/4/2024) hingga Rabu (1/5/2024) pagi yang dapat Anda simak:
Puing-puing dari rudal yang mendarat di kota Kharkiv, Ukraina pada 2 Januari, berasal dari rudal balistik seri Hwasong-11 Korea Utara.
Ini menurut pemantau sanksi PBB kepada komite Dewan Keamanan dalam sebuah laporan dilihat Reuters pada Senin (29/4/2024).
Dalam laporan setebal 32 halaman tersebut, pemantau sanksi PBB menyimpulkan bahwa puing-puing yang ditemukan dari rudal yang mendarat di Kharkiv, Ukraina, pada tanggal 2 Januari 2024 berasal dari rudal seri Hwasong-11 Korea Utara.
Baca selengkapnya di sini
Para demonstran mahasiswa di Columbia University mulai diskors pada Senin (29/4/2024) setelah menentang ultimatum untuk membubarkan diri dalam protes pro-Palestina.
Pihak berwenang di universitas bergengsi di New York itu menuntut agar perkemahan protes dibubarkan pada pukul 14.00 (18.00 GMT) atau para mahasiswa akan menghadapi tindakan disipliner.
“Taktik menakut-nakuti yang menjijikkan ini tidak ada artinya dibandingkan dengan kematian lebih dari 34.000 orang Palestina,” kata seorang mahasiswa membacakan sebuah pernyataan sikap pada konferensi pers setelah tenggat waktu.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60
Sejumlah pejabat Israel tampak semakin khawatir bahwa Mahkamah Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin negara itu, seiring meningkatnya tekanan internasional terkait perang di Gaza.
Catatan rumah sakit di Kota Rafah di Gaza selatan menunjukkan sedikitnya 25 orang tewas dalam serangan udara sepanjang Minggu (28/4/2024) malam hingga Senin (29/4/2024).
Menurut catatan itu dan juga catatan wartawan kantor berita Associated Press (AP), korban tewas dalam serangan itu mencakup sembilan perempuan dan lima anak-anak, termasuk seorang bayi yang baru berusia lima hari.