Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Kompas.com - 01/05/2024, 05:34 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Berita temuan rudal balistik seri Hwasong-11 Korea Utara di Ukraina memuncaki daftar Populer Global kali ini.

Di bawahnya, ada berita mahasiswa Columbia University rela diskors demi terus menggelar protes pro-Palestina.

Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni terkait Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) isyaratkan akan keluarkan surat perintah penangkapan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Untuk lebih lengkapnya, berikut daftar rangkuman Populer Global edisi Selasa (30/4/2024) hingga Rabu (1/5/2024) pagi yang dapat Anda simak:

1. Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Puing-puing dari rudal yang mendarat di kota Kharkiv, Ukraina pada 2 Januari, berasal dari rudal balistik seri Hwasong-11 Korea Utara.

Ini menurut pemantau sanksi PBB kepada komite Dewan Keamanan dalam sebuah laporan dilihat Reuters pada Senin (29/4/2024).

Dalam laporan setebal 32 halaman tersebut, pemantau sanksi PBB menyimpulkan bahwa puing-puing yang ditemukan dari rudal yang mendarat di Kharkiv, Ukraina, pada tanggal 2 Januari 2024 berasal dari rudal seri Hwasong-11 Korea Utara.

Baca selengkapnya di sini

2. Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Para demonstran mahasiswa di Columbia University mulai diskors pada Senin (29/4/2024) setelah menentang ultimatum untuk membubarkan diri dalam protes pro-Palestina.

Pihak berwenang di universitas bergengsi di New York itu menuntut agar perkemahan protes dibubarkan pada pukul 14.00 (18.00 GMT) atau para mahasiswa akan menghadapi tindakan disipliner.

“Taktik menakut-nakuti yang menjijikkan ini tidak ada artinya dibandingkan dengan kematian lebih dari 34.000 orang Palestina,” kata seorang mahasiswa membacakan sebuah pernyataan sikap pada konferensi pers setelah tenggat waktu.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

3. ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Sejumlah pejabat Israel tampak semakin khawatir bahwa Mahkamah Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin negara itu, seiring meningkatnya tekanan internasional terkait perang di Gaza.

Catatan rumah sakit di Kota Rafah di Gaza selatan menunjukkan sedikitnya 25 orang tewas dalam serangan udara sepanjang Minggu (28/4/2024) malam hingga Senin (29/4/2024).

Menurut catatan itu dan juga catatan wartawan kantor berita Associated Press (AP), korban tewas dalam serangan itu mencakup sembilan perempuan dan lima anak-anak, termasuk seorang bayi yang baru berusia lima hari.

Baca selengkapnya di sini

4. AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Amerika Serikat pada Senin (29/4/2024) mengatakan, pihaknya menentang penyelidikan Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) atas tindakan Israel di Gaza.

Pernyataan AS tersebut keluar di tengah adanya laporan para pejabat Israel sedang khawatir pengadilan yang berbasis di Den Haag itu akan segera mengeluarkan surat perintah penangkapan, termasuk terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Netanyahu sendiri dilaporkan telah mengangkat masalah ini dengan Presiden AS Joe Biden dalam sebuah panggilan telepon pada akhir pekan lalu.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

5. Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Ketika sampah menumpuk dan suhu udara meningkat di Jalur Gaza yang dilanda perang, lalat dan nyamuk berkembang biak dengan pesat di Kota Rafah.

Kehidupan para pengungsi yang tinggal di tenda-tenda pun menjadi semakin suram.

Pekan lalu, suhu udara telah mencapai 30 derajat Celcius di sana, mengubah tenda-tenda pengungsian yang terbuat dari terpal dan lembaran plastik menjadi seperti oven yang sangat panas.

Baca selengkapnya di sini

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com