Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tewas, 17 Orang Terluka akibat Serangan Israel di RS Gaza

Kompas.com - 01/04/2024, 10:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Pasukan Israel menyerang rumah sakit Al-Aqsa di Gaza pada Minggu (31/3/2024) menewaskan empat orang dan melukai sedikitnya 17 orang.

Menurut Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, serangan udara itu disaksikan oleh tim WHO yang dikirim ke sana untuk menilai kebutuhan dan mengumpulkan inkubator di bagian utara Gaza.

Hal itu diungkapkan Tedros dalam sebuah postingan di media sosial X. Namun, militer Israel membantah bahwa rumah sakit tersebut dirusak.

Baca juga: Tak Ada Bantuan, Warga Gaza Memakan Tanaman Liar Ini karena Kelaparan

"Sebuah tim WHO sedang menjalankan misi kemanusiaan di Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza, ketika tenda-tenda di dalam kompleks rumah sakit terkena serangan udara Israel hari ini," tulis Tedros tersebut, dikutip dari AFP pada Senin (1/4/2024).

Dia tidak memberikan rincian mengenai para korban, namun ia mengatakan bahwa semua staf WHO sudah diperhitungkan.

Sementara tentara Israel mengatakan pada media sosial X bahwa salah satu pesawatnya menyerang pusat komando operasional militan Islam yang ditempatkan di halaman Rumah Sakit Al-Aqsa di daerah Deir al Balah.

"Setelah serangan Israel tersebut, gedung rumah sakit Al-Aqsa tidak rusak dan fungsinya tidak terpengaruh," imbuhnya.

Tedros mengatakan dalam postingan selanjutnya bahwa 21 pasien telah meninggal di rumah sakit Al-Shifa di utara Kota Gaza sejak 18 Maret 2024.

Baca juga: Ini Tanggapan Warga Gaza yang Lelah dengan Perang dan Berbagai Seruan Gencatan Senjata

Rumah sakit tersebut, yang merupakan RS terbesar di Gaza sebelum perang pecah, kini hanya menyediakan satu botol air untuk setiap 15 orang.

Tedros memperbarui seruannya agar pasien, profesional kesehatan, dan pekerja bantuan dilindungi selama konflik, dan agar serangan terhadap rumah sakit dihentikan.

"Kami kembali menyerukan perlindungan terhadap pasien, tenaga kesehatan, dan misi kemanusiaan," tambahnya.

"Serangan yang sedang berlangsung dan militerisasi rumah sakit harus dihentikan. Hukum kemanusiaan internasional harus dihormati," jelas dia.

Tedros juga mendesak semua pihak yang berkonflik untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata.

Sejak serangan 7 Oktober 2023 di Israel yang dilancarkan Hamas, Israel mengatakan akan menghancurkan Hamas dan tanpa henti membom wilayah Palestina.

Terdapat 10 rumah sakit di Jalur Gaza yang masih berfungsi pada tingkat minimum, dibandingkan dengan 36 rumah sakit sebelum dimulainya perang, menurut WHO.

Selain serangan udara, pasukan Israel juga melakukan serangan darat di dalam maupun sekitar rumah sakit.

Baca juga: Giliran Mesir Jadi Tuan Rumah Bahas Upaya Akhiri Perang di Gaza

Serangan Israel di Jalur Gaza Palestina telah menewaskan sedikitnya 32.782 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com