PARIS, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Perancis Sebastien Lecornu mengatakan, pihaknya akan mengirimkan ratusan kendaraan pengangkut personel lapis baja dan rudal anti-pesawat ke Ukraina untuk perang melawan Rusia.
“Untuk mempertahankan garis depan yang luas, tentara Ukraina misalnya membutuhkan kendaraan VAB kami: ini sangat penting untuk mobilitas pasukan,” kata Lecornu kepada surat kabar La Tribune dalam wawancara yang diterbitkan pada Sabtu (30/3/2024) malam.
Perancis saat ini tidak mengoperasikan armada VAB—beberapa di antaranya berusia lebih dari 40 tahun—dan menggantinya dengan kendaraan lapis baja Griffon yang baru, tetapi Lecornu mengatakan bahwa model lama masih bisa dipakai.
Baca juga: Perancis Minta Banyak Negara Bantu Keamanan Olimpiade Paris 2024
“Kami sedang membicarakan ratusan proyek tersebut untuk 2024 dan awal 2025,” lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Paris juga akan memasok lebih banyak rudal anti-pesawat Aster 30 untuk peluncur SAMP/T, serupa dengan sistem pertahanan udara Patriot yang dipasok Amerika Serikat (AS).
“Kami juga mengembangkan amunisi yang dioperasikan dari jarak jauh dalam jangka waktu yang sangat singkat, untuk dikirimkan ke Ukraina mulai musim panas ini,” tambah Lecornu.
Baca juga:
Pemerintah Perancis mendorong perusahaan-perusahaan pertahanan meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan tentaranya sendiri, dan untuk memastikan dukungan berkelanjutan kepada Ukraina setelah lebih dari dua tahun berperang dengan Rusia.
Kyiv berulang kali memperingatkan, stok amunisinya semakin menipis dan mendesak para sekutu khususnya AS untuk mengakhiri kebuntuan politik yang telah membekukan paket bantuan baru senilai 60 miliar dollar AS (Rp 951,3 triliun).
Baca juga: Sejarah Panjang Perancis Dukung Hak Aborsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.