Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Tertekan, Diminta Hapus Blacklist Perusahaan yang Berbisnis dengan Rusia

Kompas.com - 22/03/2024, 08:26 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Ukraina mendapat tekanan agar menghapus blacklist sponsor perang.

Daftar hitam sebelumnya jadi inti dari kampanye Kyiv untuk mengekspos perusahaan-perusahaan yang berbisnis dengan Rusia.

Tapi setelah itu muncul reaksi keras dari beberapa negara, termasuk China dan Perancis.

Baca juga: Rusia Tembakkan 30 Rudal ke Ukraina, Bentuk Balas Dendam atas Serangan Perbatasan

Dilansir dari Reuters, Ukraina, secepatnya bisa menghapus tidak hanya daftar tersebut, tetapi juga situs web terkait yang memberikan informasi terperinci tentang individu-individu yang berada di bawah sanksi Barat, perusahaan-perusahaan, dan asal suku cadang senjata Rusia.

Daftar hitam ini tidak memiliki kekuatan hukum, tetapi telah mempermalukan sekitar 50 perusahaan besar karena beroperasi di Rusia dan membantu perang Kremlin di Ukraina, misalnya dengan membayar pajak.

Dihapuskannya kampanye pencatutan nama, jika itu terjadi, akan menjadi indikasi bagaimana Kyiv mungkin harus melunak.

Ukraina saat ini semakin sulit untuk mempertahankan dukungan global untuk upaya perangnya setelah lebih dari dua tahun setelah invasi berskala penuh.

"Ini adalah China, tetapi bukan hanya China," kata salah satu orang yang memiliki pengetahuan langsung tentang masalah ini, juga menyinggung tekanan dari Perancis untuk menghapus perusahaan Auchan dan Leroy Merlin, yang bergerak di bidang perbaikan rumah dan perkebunan.

Beijing, konsumen utama biji-bijian Ukraina, pada bulan Februari menuntut agar Kyiv menghapus 14 perusahaan China dari daftar untuk menghilangkan dampak negatif.

Meskipun China dipandang sebagai sekutu Rusia, Kyiv mengatakan pihaknya berharap negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu akan ambil bagian dalam pertemuan puncak para pemimpin dunia pada musim semi ini untuk memajukan visi perdamaian Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca juga: Presiden Ukraina dan Menlu AS Ucapkan Selamat kepada Prabowo

Sumber kedua mengatakan bahwa Austria, China, Perancis, dan Hongaria telah memberikan tekanan kepada Kyiv terkait daftar tersebut, dan menambahkan bahwa daftar itu dapat dihapus dari internet dalam beberapa hari.

Hongaria telah lama memiliki hubungan yang tegang dengan Kyiv dan mempertahankan hubungan dengan Moskwa.

Baca juga: Panglima TNI: Isu WNI Jadi Tentara Bayaran di Ukraina Hoaks

Meskipun Perdana Menteri Viktor Orban mengutuk invasi Rusia, pemerintahnya menolak untuk mengirim senjata ke Ukraina dan telah berulang kali berargumen untuk melakukan perundingan damai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com