Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tembakkan 30 Rudal ke Ukraina, Bentuk Balas Dendam atas Serangan Perbatasan

Kompas.com - 21/03/2024, 21:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Militer Rusia menembakkan 30 rudal ke Ukraina pada Kamis (21/3/2024) pagi. Hal itu dilakukan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah akan membalas serangan di wilayah perbatasan.

Karenanya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta negara-negara Barat untuk mengirimkan sistem pertahanan udara setelah serangan tersebut, yang melukai 17 orang di Kyiv dan wilayah sekitarnya.

Angkatan udara Ukraina mengatakan pihaknya menembak jatuh 31 rudal Rusia yang ditembakkan ke arah Kyiv.

Baca juga: Hacker Ukraina Bantu Serang Rusia di Bidang Digital

"Teror seperti itu terus berlanjut setiap hari dan malam," kata Zelensky dalam sebuah postingan di Telegram pada hari Kamis, dikutip dari AFP.

"Ada kemungkinan untuk mengakhirinya melalui persatuan global. Rusia tidak memiliki rudal yang mampu melewati Patriot dan sistem terkemuka dunia lainnya," imbuh dia.

Menurut Zelensky, perlindungan ini diperlukan di Ukraina. Dari Kyiv hingga Kharkiv, Sumy hingga Kherson, dan Odesa hingga wilayah Donetsk.

Tetapi, semua itu bisa dilakukan jika mitra dari Ukraina memberikan bantuan terkait persenjataan.

Selama berminggu-minggu, paket bantuan militer AS senilai $60 miliar untuk Ukraina telah diblokir di Kongres saat perdebatan politik dalam negeri.

Pejabat setempat mengatakan, puing-puing yang jatuh dari rudal melukai 17 orang, yakni 13 di Kyiv dan empat di wilayah sekitarnya.

Baca juga: Presiden Ukraina dan Menlu AS Ucapkan Selamat kepada Prabowo

Rusia menembakkan dua rudal balistik Iskander dan 29 rudal jelajah yang diluncurkan dari pembom strategis.

"Pasukan kami bekerja dengan baik dan mampu menembak jatuh semua rudal," kata Oleksiy Kuleba, wakil kepala kantor Zelensky.

Zelensky kemudian memposting video jendela-jendela yang pecah di sebuah bangunan tempat tinggal dan puing-puing berserakan di seberang jalan saat petugas pemadam kebakaran bekerja.

"Itu adalah serangan rudal pertama di ibu kota Ukraina sejak awal Februari," tutur Sergiy Popko, kepala pemerintahan militer kota Kyiv.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah menargetkan situs militer Ukraina dengan senjata jarak jauh berpresisi tinggi, termasuk rudal hipersonik Kinzhal.

Serangan itu terjadi setelah peningkatan tajam serangan Ukraina terhadap wilayah perbatasan Rusia dan kilang minyak selama dua minggu terakhir.

Sementara itu, Gubernur Rusia di wilayah Belgorod di perbatasan dengan Ukraina mengatakan, lima orang terluka dalam pemboman udara terbaru.

Baca juga: Paus Fransiskus: Rusia Harus Hentikan Agresinya Terlebih Dahulu

"Di kota Belgorod, lebih dari 30 apartemen di enam bangunan tempat tinggal rusak akibat serangan udara angkatan bersenjata Ukraina," terang Gubernur Vyacheslav Gladkov melalui Telegram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com