Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPU Rusia: Hampir 76 Juta Warga Pilih Putin, Pecahkan Rekor

Kompas.com - 18/03/2024, 17:43 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rusia pada Senin (18/3/2024) memuji apa yang dikatakannya sebagai hasil rekor untuk Presiden Vladimir Putin dalam Pilpres Rusia 2024.

Hasil resmi dari pemungutan suara selama tiga hari pada Jumat-Minggu (15-17/3/2024), menunjukkan Putin yang berusia 71 tahun menang telak dengan memperoleh hampir 76 juta suara.

"Ini adalah angka rekor," kata Ketua KPU Rusia, Ella Pamfilova, setelah lebih dari 99 persen suara dihitung.

Baca juga: Putin Selalu Menang, Kenapa Pilpres Rusia Masih Penting?

"Jumlah pemilih mencapai rekor, yakni mencapai 77,44 persen yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini belum pernah terjadi dalam sejarah Rusia yang baru," tambahnya, dikutip dari AFP.

"Kami membuktikan kepada diri kami sendiri bahwa kami adalah bangsa yang merdeka... dan dalam menghadapi Barat, kami menunjukkan bahwa kami bersatu. Kami bangga akan hal ini," kata Pamfilova.

Putin hampir pasti akan memenangkan pemilihan kembali, setelah membungkam atau memenjarakan semua lawan-lawan utamanya.

Kremlin telah menjadikan pemilu ini sebagai momen bagi rakyat Rusia untuk mendukung operasi militer berskala besar di Ukraina, yang kini telah memasuki tahun ketiga.

Sementara itu, kritik terhadap hasil Pilpres Rusia 2024 datang dari Barat.

Jerman misalnya, menyebut Pilpres Rusia sebagai pemungutan suara tanpa pilihan.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada Senin mengatakan hal tersebut setelah semua oposisi sejati dibungkam.

"Proses pemilu menunjukkan perilaku keji Putin terhadap rakyatnya sendiri. Pemilu di Rusia adalah pemungutan suara tanpa pilihan,” kata Baerbock dalam pertemuan di Brussels.

Baca juga: Reaksi Sekutu dan Lawan Putin atas Kemenangannya di Pilpres Rusia 2024

Sementara, Perancis mengatakan pemilu yang memperpanjang kekuasaan Putin selama enam tahun lagi berlangsung di tengah “penindasan”, dan memuji “banyak” orang Rusia yang menunjukkan penolakan mereka.

Putin, yang telah berkuasa sejak 2000, mencalonkan diri tanpa saingan serius mana pun dan setelah pengkritiknya yang paling vokal, Alexei Navalny, meninggal mendadak di penjara Arktik bulan lalu.

“Persyaratan untuk pemilu yang bebas, pluralis dan demokratis tidak lagi terpenuhi,” kata Kementerian Luar Negeri Perancis.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com