Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Sekutu dan Lawan Putin atas Kemenangannya di Pilpres Rusia 2024

Kompas.com - 18/03/2024, 16:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Para sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin dengan cepat mengucapkan selamat atas kemenangannya di pemilihan presiden atau pilpres 2024.

Namun, para pemimpin Barat mengecam kemenangan Putin itu ilegal.

Bagaimana reaksi negara-negara Barat atas hasil pilpres Rusia 2024? Berikut rangkumannya dari kantor berita AFP.

Baca juga: Kata Putin dalam Pidato Kemenangannya di Pilpres Rusia 2024...

1. China

Beijing mengucapkan selamat kepada Putin dengan mengatakan, "China dan Rusia adalah negara tetangga terbesar satu sama lain dan mitra kerja sama strategis yang komprehensif di era baru".

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian menyampaikan, Presiden Xi Jinping dan Putin akan terus menjaga keakraban, memimpin kedua negara untuk terus menjunjung persahabatan tetangga yang baik, dan memperdalam koordinasi strategis yang komprehensif.

2. Eks presiden Rusia Dmitry Medvedev

Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev memberikan tanggapan jauh sebelum hasil akhir diumumkan.

Di aplikasi perpesanan Telegram ia mengatakan, "Saya mengucapkan selamat kepada Vladimir Putin atas kemenangannya yang luar biasa di pilpres".

Baca juga: China Ucapkan Selamat ke Putin Menang Pilpres Rusia, Sampaikan Harapan Ini

3. Serbia Bosnia

Pemimpin Serbia Bosnia Milorad Dodik mengatakan, "Rakyat Serbia menyambut gembira kemenangan Presiden Putin karena mereka melihat seorang negarawan hebat dalam dirinya dan teman yang selalu dapat kami andalkan dan yang akan mengawasi rakyat kami".

4. Venezuela

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengucapkan, "Saudara tertua kami menang, dan ini menjadi pertanda baik bagi dunia".

5. Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menganggap hasil pilpres Rusia 2024 tidak sah.

“Setiap orang di dunia paham bahwa orang ini, seperti banyak orang lainnya sepanjang sejarah, haus kekuasaan dan tidak akan berhenti untuk memerintah selamanya,” katanya.

"Tidak ada kejahatan yang tidak akan dia lakukan untuk mempertahankan kekuasaan pribadinya. Dan tak ada seorang pun di dunia yang akan terlindungi dari hal ini."

Baca juga: Putin Nyaris Tak Ada Saingan di Pilpres Rusia 2024, Bisa Berkuasa 6 Tahun Lagi

6. Inggris

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron berkata, pilpres Rusia ilegal terlihat dari kurangnya pilihan bagi pemilih dan tidak adanya pemantauan independen OSCE.

"Ini bukan pemilu yang bebas dan adil," tambahnya.

7. Italia

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani juga menuding pilpres Rusia 2024 tidak bebas dan tak adil.

“Kami terus mengupayakan perdamaian yang adil yang akan membawa Rusia mengakhiri perang agresi terhadap Ukraina, sesuai hukum internasional.”

8. Ceko

Menteri Luar Negeri Ceko Jan Lipavsky menyebut pemilu Rusia sebagai "lelucon dan parodi".

"Ini pemilihan presiden Rusia yang menunjukkan bagaimana rezim menindas masyarakat sipil, media independen, dan oposisi."

Baca juga: Putin Selalu Menang, Apa Fungsi Pemilu di Rusia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com