Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer AS, Inggris, dan Perancis Menembak Jatuh Drone Houthi

Kompas.com - 10/03/2024, 08:04 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KAIRO, KOMPAS.com - Pasukan AS, Perancis, dan Inggris menembak jatuh puluhan drone di wilayah Laut Merah pada malam hari pada Sabtu (9/3/2024).

Penembakan terjadi setelah kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman menargetkan kapal curah Propel Fortune dan kapal perusak AS di wilayah tersebut, kata militer AS.

Kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November dalam apa yang mereka katakan sebagai kampanye solidaritas terhadap Palestina selama perang Israel melawan Hamas di Gaza.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-745 Serangan Rusia ke Ukraina: Keamanan PLTN Zaporizhzhia Memburuk | Turkiye Siap Tengahi Konflik

Dilansir dari Reuters, juru bicara militer kelompok itu Yahya Sarea mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa mereka menargetkan kapal kargo dan sejumlah kapal perusak perang AS di Laut Merah dan Teluk Aden dengan 37 drone.

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan militer AS dan pasukan koalisi telah menembak jatuh setidaknya 28 kendaraan udara tak berawak (UAV) di atas Laut Merah pada Sabtu dini hari.

“Tidak ada kapal Angkatan Laut AS atau Koalisi yang rusak dalam serangan itu dan juga tidak ada laporan kerusakan dari kapal komersial,” kata CENTCOM.

Sebelumnya, CENTCOM mengatakan militer menanggapi serangan skala besar terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden antara pukul 04.00 hingga 06.30 (01.00-03.30 GMT).

Serangan tersebut dimaksudkan untuk menghadirkan ancaman terhadap kapal dagang, Angkatan Laut AS, dan kapal koalisi di wilayah tersebut.

Sebuah kapal perang dan jet tempur Prancis juga menembak jatuh empat drone tempur yang bergerak menuju kapal angkatan laut milik misi Aspides Eropa di wilayah tersebut, kata pernyataan militer Perancis.

“Tindakan defensif ini secara langsung berkontribusi pada perlindungan kapal kargo True Confidence, di bawah bendera Barbados, yang diserang pada 6 Maret dan sedang ditarik, serta kapal komersial lainnya yang transit di daerah tersebut,” katanya.

Baca juga: [UNIK GLOBAL] Ferrari Pembalap F1 yang Dicuri pada 1995 Ditemukan | Tak Diberi Makan Gratis Influencer Caci Maki Restoran

Perancis memiliki kapal perang di wilayah tersebut serta pesawat tempur di pangkalannya di Djibouti dan Uni Emirat Arab.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kapal perangnya HMS Richmond telah bergabung dengan sekutu internasional dalam memukul mundur serangan pesawat tak berawak Houthi semalam, dan mengatakan tidak ada korban luka atau kerusakan.

Baca juga: Ribuan Orang Unjuk Rasa di London, Serukan Gencatan Senjata Palestina

“Tadi malam, HMS Richmond menggunakan rudal Sea Ceptor untuk menembak jatuh dua drone penyerang dan berhasil menangkis serangan ilegal lainnya oleh Houthi yang didukung Iran,” kata Menteri Pertahanan Grant Shapps pada X.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com