TOKYO, KOMPAS.com - Acara tahunan yang biasa dikenal sebagai festival pria telanjang berakhir setelah hampir 1.000 tahun karena menurunnya jumlah penduduk di daerah tersebut.
Festival Somin-sai, yang biasa dikenal sebagai festival pria telanjang, melibatkan ratusan pria berpakaian cawat yang berkumpul di Kuil Kokusekiji di Oshu untuk memperebutkan sekantong jimat yang diberkati kepala pendeta kuil.
Festival yang sudah ada sejak lebih dari 1.000 tahun yang lalu ini diadakan setiap tahun pada hari ketujuh Tahun Baru Imlek.
Baca juga: Presiden Korsel: Membaiknya Hubungan dengan Jepang Bantu Tangkal Ancaman Korut
Dilansir dari UPI, Daigo Fujinami, kepala biksu Kuil Kokusekiji, mengumumkan bahwa festival tahun ini, yang diselenggarakan pada akhir pekan ini, merupakan yang terakhir.
"Keputusan ini disebabkan oleh semakin menuanya orang-orang yang terlibat dalam festival dan kurangnya penerus," tulis Fujinami di situs web kuil.
"Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk melanjutkan festival ini sebaik mungkin, untuk mencegah pembatalan di menit-menit terakhir atau gangguan di masa depan, keputusan untuk membatalkan festival ini telah diambil," tambahnya.
Pemenang tahun ini adalah penduduk lokal Kikuchi Toshiaki, 49 tahun, yang merupakan anggota asosiasi pelestarian festival.
Baca juga: Viral Foto Mark Zuckerberg Makan di McDonalds Jepang
"Sangat menyedihkan bahwa festival ini akan berakhir. Saya berpartisipasi dengan harapan bahwa ini akan menjadi festival yang tak terlupakan," katanya kepada stasiun televisi NHK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.