Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alaska Konfirmasi Kasus Pasien Meninggal karena Cacar Alaska

Kompas.com - 11/02/2024, 22:31 WIB
Albertus Adit

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pejabat kesehatan Alaska Amerika Serikat mengonfirmasi kasus cacar Alaska yang pertama dan fatal di negara tersebut.

Laporan dari Anchorage Daily News, ada seorang pria lanjut usia dengan sistem imun lemah dari semenanjung Kenai, selatan Anchorage, meninggal saat menjalani perawatan pada akhir Januari kemarin.

"Dia adalah satu dari tujuh kasus infeksi cacar Alaska yang dilaporkan," kata Departemen Kesehatan Masyarakat Alaska dalam pengumumannya pada hari Jumat (9/2/2024).

Baca juga: WHO Ganti Nama Cacar Monyet atau Monkeypox Menjadi mpox

"Masyarakat tidak perlu khawatir, namun lebih waspada," kata Julia Rogers, ahli epidemiologi negara bagian, dikutip dari New York Post pada Minggu (11/2/2024).

Ia berharap dapat membuat para dokter lebih mengetahui apa itu virus cacar Alaska, sehingga mereka dapat mengidentifikasi tanda dan gejalanya.

Diketahui, virus DNA beruntai ganda yang berasal dari genus yang sama dengan cacar, cacar monyet, dan cacar sapi, pertama kali diidentifikasi pada orang dewasa di Fairbanks, Alaska pada 2015. Virus ini paling umum terjadi pada mamalia kecil, seperti tikus.

Kasus fatal ini yang pertama kali diidentifikasi di luar wilayah pedalaman Alaska, membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk didiagnosis.

Sebab, kasus cacar Alaska sebelumnya hanya menunjukkan gejala ringan pada pasien, dan biasanya berupa ruam lokal serta pembengkakan kelenjar getah bening.

Baca juga: Penyebab Pintu Alaska Airlines Lepas Saat Terbang Terungkap, Banyak Baut Copot

"Pasien lain yang didiagnosis mengidap virus tersebut tidak memerlukan pengobatan, namun mereka semua memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat," kata pejabat kesehatan.

Para pejabat mengatakan kondisi imunitas pria tersebut kemungkinan besar berkontribusi terhadap kematiannya. Bagaimana dia tertular virus masih belum jelas.

Diketahui, pria itu tinggal sendirian di hutan dan melaporkan tidak ada perjalanan baru-baru ini.

Para pejabat mengatakan ada kemungkinan dia tertular cacar Alaska dari kucing yang tinggal bersamanya yang sering berburu mamalia kecil dan mencakarnya ketika gejalanya mulai muncul.

Kucing itu dinyatakan negatif terkena virus, tetapi virus itu bisa dimungkinkan menyebar dari cakarnya.

Pada bulan September, pria tersebut melihat benjolan merah di ketiak kanannya dan diberi resep antibiotik. Namun enam minggu kemudian, gejalanya semakin bertambah dan mencakup rasa lelah dan nyeri.

Dia dirawat di rumah sakit di Anchorage dan menjalani tes pada Desember dan dinyatakan positif terkena cacar sapi.

Pengujian tambahan yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) mengungkapkan bahwa penyakit tersebut sebenarnya adalah cacar Alaska.

Baca juga: Alaska Airlines Mendarat Darurat Usai Bagian Pesawat Meledak di Udara

Seminggu kemudian kondisinya membaik setelah pengobatan intravena, namun ia meninggal pada akhir Januari setelah mengalami gagal ginjal dan pernapasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com