Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS dan Inggris Terus Serang Houthi, Berusaha Hentikan Aksinya di Laut Merah

Kompas.com - 25/01/2024, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - AS dan Inggris telah melancarkan serangan lebih lanjut terhadap Houthi dalam upaya menghentikan kelompok yang menargetkan pengiriman di Laut Merah bagian selatan itu.

Pernyataan bersama dari kedua negara mengatakan bahwa mereka telah melakukan serangan tambahan yang proporsional dan diperlukan terhadap delapan sasaran Houthi, dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda.

Jumlah sasaran tersebut jauh lebih rendah dibandingkan 60 sasaran yang diserang dalam serangan udara pertama di Yaman yang dilakukan 10 hari sebelumnya.

Baca juga: Houthi Tembakkan 3 Rudal ke Kapal di Laut Merah: 2 Dicegat AS, 1 Meleset

Sementara dampak dan jumlah korban yang ditimbulkan tidak dapat dipastikan.

Dilansir dari Guardian, serangan terbaru ini menandai kedelapan kalinya AS melakukan serangan terhadap sasaran Houthi dalam bulan ini dan kedua kalinya Inggris berpartisipasi.

Para pejabat AS menjelaskan bahwa serangan dilakukan menggunakan jet tempur dan rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal.

Rekaman awal dan laporan muncul di media sosial mengenai ledakan di sekitar ibu kota Sana'a yang dikuasai Houthi.

Pemboman itu terjadi sesaat sebelum tengah malam waktu Yaman, menurut Komando Pusat AS yang meliputi Timur Tengah.

Sasarannya termasuk peluncur rudal, sistem pertahanan udara, radar, dan fasilitas penyimpanan senjata di bawah tanah, tambahnya.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan empat jet Typhoon RAF mengebom sasaran di dua lokasi militer di sekitar lapangan terbang Sana'a, yang dikatakan telah digunakan untuk melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Baca juga: AS Hancurkan 2 Rudal Houthi dari Yaman yang Targetkan Kapal Kargo

Grant Shapps, Menteri Pertahanan Inggris, mengatakan bahwa bersama dengan mitra AS, mereka telah melakukan serangan lebih lanjut untuk membela diri.

"Ditujukan untuk melemahkan kemampuan Houthi, tindakan ini akan memberikan pukulan lain terhadap terbatasnya persediaan mereka dan kemampuan mereka untuk mengancam perdagangan global," ujarnya.

Baca juga: AS-Inggris Kembali Serang Houthi di Yaman, Ada 8 Target Sasaran

Belum ada laporan mengenai korban jiwa, namun kementerian pertahanan Inggris mengatakan bahwa analisis yang sangat teliti diterapkan dalam merencanakan serangan untuk meminimalkan risiko korban sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com